Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyepakati Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang menyetujui usulan restrukturisasi yang ditawarkan perseroan.
WIKA merupakan BUMN yang 65,05 persen sahamnya dipegang pemerintah, dan selanjutnya kepemikan publik 34,94 persen.
WIKA menyebut usulan restrukturisasi ini telah didasari sesuai dengan aspek-aspek yang berpedoman pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan restrukturisasi diambil di tengah tingginya tantangan pada kondisi keuangan perseroan, sekaligus menjadi langkah strategis untuk memperkuat WIKA dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Metode restrukturisasi WIKA akan ditempuh melalui 8 cara, yaitu restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan likuidasi piutang, asset recycling sesuai dengan model bisnis, dan memfokuskan kembali portofolio orderbook.
Selain itu, emiten BUMN Karya tersebut akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, penurunan saldo pembiayaan rantai pasok, serta penguatan struktur permodalan.
Baca Juga
Metode restrukturisasi ini kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri atas 3 pilar, yakni fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pendekatan lean organization, manajemen risiko dan digitalisasi.
“Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik,” ujar Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (13/10/2023).
Menurutnya, komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi enterprise resources planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin.
Komitmen juga mewujud dalam penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit spesial aset manajemen.
Agung menyampaikan bahwa persetujuan dari pemegang saham mencerminkan persamaan pandangan dan dukungan dari langkah transformasi WIKA untuk kembali pulih, dan mampu bertumbuh secara berkelanjutan.