Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LOPI Bidik Pendapatan Naik 30 Persen Usai IPO, Gandeng Pertamina hingga Angkasa Pura

Logisticsplus International (LOPI) membidik kenaikan pendapatan 30 persen usai IPO. Untuk mencapai target itu, LOPI menggandeng Pertamina hingga Angkasa Pura I.
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/10/2023). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi dan logistik, PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) membidik kenaikan pendapatan hingga 30 persen pada akhir 2023, setelah resmi melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, (11/10/2023).

Direktur Utama LOPI Wahyu Dwi Jatmiko mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perseroan telah meraih kontrak kerja sama logistik dengan berbagai pihak, seperti PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Angkasa Pura I.

"Kami menargetkan tahun ini pendapatan naik 30 persen, dan EBITDA 40 persen. Untuk sampai dengan Maret 2023 EBITDA sudah tercapai hampir separuhnya," ujar Wahyu di Gedung BEI Rabu, (11/10/2023).

Mengacu prospektus, per 31 Desember 2022 LOPI membukukan pendapatan Rp71,43 miliar. Artinya, dengan target kenaikan 30 persen, maka pendapatan perseroan ditarget sebesar Rp92,86 miliar hingga akhir 2023.

"Bulan ini mulai kami meneken kontrak dengan PT Kilang Pertamina International. Kami mulai mengangkut bahan kimia dari Belanda ke Indonesia untuk keperluan kilang Pertamina Indonesia dengan sekitar 150 ton kargo dari Amsterdam menuju Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.

Wahyu bilang, kontrak dengan beberapa mitra LOPI memiliki nilai yang bervariatif dengan rentang Rp30 hingga Rp60 miliar.

Lebih lanjut dia mengatakan, LOPI juga bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara International Yogyakarta, dan juga perseroan tengah mengkaji untuk pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali.

"Dari proyek Pelabuhan Benoa dan Angkasa Pura di Jogja itu kami juga akan bekerja sama dengan beberapa investor strategis ataupun joint operation investor kami. Nilai investasinya itu sangat besar ya, kira-kira investasinya lebih dari Rp500 miliar," kata dia.

Dalam aksi korporasi IPO, LOPI menawarkan sebanyak-banyaknya 300 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama atau setara dengan 27,27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, dengan harga IPO Rp100 per saham, maka LOPI meraih dana Rp30 miliar.

Selain menerbitkan saham baru, LOPI juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak 1,5 juta saham atau sebanyak 0,50 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO.

Sebagai pemanis IPO, LOPI juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta waran seri I atau sebesar 18,75 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap Pemegang Saham (DPS) baru yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan dengan nilai nominal Rp25 per saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per lembar. Adapun total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp30 miliar.

Rencana penggunaan dana IPO, sekitar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja operasional, sedangkan sekitar 9 persen akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan serta mengintegrasikan sistem operasional LOPI, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset.

Kemudian, sekitar 31 persen akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu yang tidak ada hubungan afiliasi dengan perseroan. Perseroan akan membeli 8 unit truk baru untuk memperkuat armada dan menunjang kebutuhan pelanggan.

Adapun dana hasil pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja berupa pembayaran vendor jasa transportasi, sewa tongkang, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper