Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini melonjak 1 persen lebih seiring dengan memanasnya konflik Israel-Palestina yang turut melibatkan Amerika Serikat. Hal itu meningkatkan permintaan terhadap aset aman seperti emas.
Pada perdagangan Senin (9/10/2023) pukul 10.00 WIB, harga emas spot naik 0,96 persen atau 17,51 poin menjadi US$1.850,52 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Desember 2023 meningkat 1,07 persen ke level US$1.865 per troy ounce.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan perang besar yang terjadi di Jalur Gaza membuat harga emas (XAUUSD) melompat begitu perdagangan sesi Asia Senin (9/10/2023) dibuka.
Harga emas membuka perdagangan di US$1.849,27 per troy ons, naik US$16,85 dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Setelah dibuka melompat, harga emas bergerak dalam rentang US$ 1.845,40 - US$ 1.855,22 per troy ons.
Sepanjang pekan lalu emas spot tercatat turun sekitar US$16, bahkan sempat menyentuh US$1.810,32 per troy ons, level terendah sejak 8 Maret lalu. Harga emas menyentuh level tersebut setelah data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) di Amerika Serikat (AS) dilaporkan sebanyak 336.000 orang pada September, jauh lebih tinggi ketimbang forecast di Trading Central 150.000 orang.
"Rilis pada Agustus juga direvisi naik menjadi 227.000 orang dibandingkan rilis awal 187.000 orang. Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat, sehingga semakin banyak pelaku pasar yang melihat bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga," papar Monex.
Baca Juga
Rilis tersebut membuat harga emas turun sebelum rebound karena faktor teknikal. Pada perdagangan sesi Asia, perang antara Hamas dan Israel di Gaza bisa meningkatkan permintaan emas yang menyandang status aset aman (safe haven).
Pada grafik satu jam di atas telah terjadi gap di produk emas, saat ini emas telah mampu menembus level resistance psikologis satu jam (1.833,18), kenaikan ini sekaligus juga menandakan Gold telah mampu menjauh dari level rendah delapan bulan.
Selain itu alat bantu, atau indikator zigzag juga memberikan konfirmasi akan adanya kenaikan dengan mem-breakout level tertinggi satu jam tersebut.
"Kondisi ini berpeluang membuka tren kenaikan terhadap gold besar kemungkinan akan berlanjut," imbuh Monex.
Namun, jika dilihat dari sisi volume yang terjadi saat terjadi kenaikan gold ini, berbanding terbalik dengan kondisi volume yang terjadi. Volume saat ini mengalami penurunan, kondisi ini lazim disebut divergence pattern, ini dapat memicu aksi jual di pasar dan memungkinkan emas dapat menutup kembali gap yang terjadi saat ini.
Pada grafik 15 menit ini, para trader mendapatkan informasi terkini pergerakan harga, saat ini level resistance telah mampu di-breakout dan bisa menjadi level support bila harga kembali turun.
Kemampuan harga mem-breakout resistance dapat menjadi katalis pendorong kenaikan menjadi semakin kuat. Dan peluang terbesar untuk emas saat ini adalah peluang kenaikan.
Peluang bullish juga didukung dengan adanya pattern channel bullish yang terjadi saat ini, selama harga emas tidak mampu menembus level suport di 1.833.30 maka berpotensi naik menuju resistance 1.855,30.
Dari dalam negeri, harga emas cetakan Antam dan UBS di Pegadaian terpantau tidak bergerak pada perdagangan Senin (9/10/2023). Harga emas paling murah hari ini dihargai mulai dari Rp542.000.
Mengutip informasi di laman resmi Pegadaian, harga emas Antam dengan ukuran terkecil 0,5 gram dihargai Rp589.000, atau masih sama dibanding harga kemarin, Minggu (8/10/2023). Sedangkan emas cetakan UBS ukuran 0,5 gram dibanderol Rp542.000, juga tidak bergerak dibandingkan harga kemarin.
Selanjutnya, untuk emas Antam berukuran 1 gram dipatok seharga Rp1.074.000, masih sama dari harga sebelumnya. Sementara cetakan emas UBS bobot yang sama dihargai Rp1.015.000, atau stagnan dari harga kemarin.