Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cermat Berburu Saham Asuransi Layak Koleksi

Analis menilai saat ini ada saham sektor nonbank yang berkaitan dengan asuransi yang cukup likuid dan punya market cap tidak terlalu kecil.
Karyawati beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance, Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance, Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham di sektor asuransi kerap disebut tidak likuid atau kurang ramai ditransaksikan di pasar sekunder. Namun, bukan berarti tak ada saham asuransi yang mempunyai valuasi menarik dan layak dikoleksi.

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana menilai beberapa saham di sektor asuransi yang memberikan diskon dari sisi valuasi adalah saham PT Panin Financial Tbk. (PNLF) dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU). Kedua saham tersebut bahkan ditransaksikan di bawah nilai bukunya atau kurang 1x price to book value (PBV).

“Saat ini ada saham sektor nonbank yang berkaitan dengan asuransi yang cukup likuid dan punya market cap yang tidak terlalu kecil serta PBV rendah seperti PNLF dan TUGU,” kata Radit dalam risetnya, Senin (9/10/2023).

Sebagai catatan, price to book value atau PBV merupakan salah satu parameter untuk mengukur valuasi dari emiten khususnya untuk sektor finansial. Semakin tinggi PBV maka mencerminkan valuasi dari emiten tersebut makin mahal dan begitu pula sebaliknya.

PNLF, kata Radit, merupakan perusahaan Grup Panin yang bergerak di industri keuangan di mana ada anak usahanya yang bergerak di bidang asuransi.

PNLF dinilai menjadi salah satu saham asuransi yang memiliki nilai kapitalisasi pasar relatif besar dibandingkan kompetitornya. Hingga sesi pertama perdagangan hari ini, saham PNLF memiliki market cap Rp8,9 triliun.

Radit menambahkan, sekalipun kapitalisasi pasar hampir mencapai Rp10 triliun, tetapi PNLF diperdagangkan dengan rasio PBV setara 0,30x. Artinya, nilai PNLF di pasar saat ini masih sepertiga dari nilai wajarnya.

“Selain PNLF, ada juga asuransi yang masih terafiliasi dengan Grup Pertamina yaitu TUGU yang memiliki valuasi sangat murah," kata Radit.

Nilai kapitalisasi pasar TUGU mencapai Rp 4,37 triliun. Dengan kapitalisasi pasar tersebut, rasio PBV TUGU berada di 0,46x PBV. Mirip seperti PNLF, nilai pasar TUGU saat ini bisa dibilang masih seperdua dari nilai wajarnya,

Dua emiten asuransi tersebut juga menorehkan kinerja keuangan yang solid pada semester I-2023. Laba bersih PNLF tumbuh 11 persen year-on-year menjadi Rp992 miliar. Sementara itu laba bersih TUGU meelsat 440,5 persen yoy pada semester I-2023 menjadi Rp1,03 triliun.

Selain TUGU dan PNLF, Radit menyebut saham-saham asuransi lain dengan rasio PBV di bawah 1x seperti Asuransi Jasa Tania (ASJT), Asuransi Dayin Mitra (ASDM), Asuransi Jiwa Syariah Js Mtr Abd (JMAS), Asuransi Bintang (ASBI), Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI), hingga Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI).

Radit menyarankan investor harus tetap memperhatikan size masing-masing perusahaan, likuiditas serta fundamental dan paham bisnis model dalam memilih saham-saham asuransi.

_______________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper