Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka di Comex New York Mercantile Exchange turun pada Jumat, karena data klaim pengangguran AS lebih baik dari perkiraan.
Melansir dari Antara, Jumat (6/10/2023), harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,16 persen, menjadi US$1.831,80 per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS sedikit meningkat menjadi 207.000 dalam pekan yang berakhir 30 September 2023. Estimasi median para ekonom memperkirakan peningkatan menjadi 210.000.
Sementara itu dikutip dari Xinhua, fokus pasar saat ini tertuju pada data non-farm payrolls bulan September yang akan dirilis pada Jumat. Adapun, harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,60 persen menjadi ditutup pada US$21,019 per ounce.
Adapun, harga platinum untuk pengiriman Januari turun 1,34 persen menjadi ditutup pada US$862,50 per ounce.
Sesuai proyeksi Macro Overview Asia Jumat (6/10/2023), harga Gold (XAUUSD) naik pagi tadi setelah mengalami penurunan sembilan hari beruntun. Gold menyentuh level tertinggi harian US$ 1.824,50 per troy ons, naik US$ 4,33 dibandingkan penutupan perdagangan Kamis.
Baca Juga
Di sisi lain, tim riset MIFX menyebutkan sentimen terhadap harga emas masih belum berubah. Pasalnya harga emas saat ini berada di level terendah tujuh bulan, dan pelaku pasar menanti rilis data tenaga kerja AS termasuk non-farm payrolls (NFP) hari ini.
Sebagai informasi, data itu merupakan salah satu acuan bank sentral (The Fed) dalam menetapkan suku bunga sehingga akan memicu pergerakan besar pada Gold.
Sebelum rilis tersebut, mereka meyakini harga emas masih akan volatil dan ada peluang naik pada perdagangan sesi Eropa. Mereka memprediksikan harga emas untuk level support antara US$1.814—US$1.816. Adapun untuk level resistance antara US$1.824-US$1.826.