Bisnis.com, JAKARTA – PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mengantongi laba Rp639,66 miliar dari penjualan Mal Neo Soho kepada Hankyu Hanshin Properties Corporation.
Corporate Secretary Agung Podomoro Land Justini Omas mengatakan penjualan Mal Neo Soho merupakan salah satu rencana untuk menurunkan leverage perseroan. Kendati demikian, APLN disebut masih mendapatkan keuntungan dari divestasi tersebut.
“Jumlah laba yang akan dibukukan oleh perseroan sehubungan dengan penjualan aset tersebut Rp639.669.412.702 [Rp639,66 miliar],” ujarnya dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis pada Kamis (5/10/2023).
Justini menambahkan penjualan produk properti merupakan kegiatan utama dari bisnis yang dijalankan perseroan untuk meraup pendapatan usaha. Oleh sebab itu, dia menilai divestasi Mal Neo Soho sama dengan penjualan unit apartemen dalam jumlah besar.
“Hasil penjualan dalam jumlah besar tersebut dapat digunakan oleh perseroan untuk melunasi sebagian utang, sehingga menurunkan leverage perseroan,” pungkasnya.
Agung Podomoro melego Mal Neo Soho kepada perusahaan properti asal Jepang, Hankyu Hanshin Properties Corporation pada 26 September 2023 dengan nilai sebesar Rp1,44 triliun.
Baca Juga
Skema pengambilalihan dilakukan melalui anak usaha Hankyu Hanshin yakni NSM Assets Japan LLC, yang membeli kepemilikan properti PT Tiara Metropolitan Indah selaku entitas usaha Agung Podomoro, lewat PT NSM Assets Indonesia.
Dengan proses akuisisi tersebut, NSM Asset Japan atau NSMAJ kini merupakan pemegang saham mayoritas NSM Assets Indonesia dengan kepemilikan sebesar 71,4 persen dan Tiara Metropolitan Indah menggenggam 28,6 persen saham.
Dana penjualan Mal Neo Soho akan digunakan Tiara Metropolitan Indah, selaku anak usaha APLN, untuk melakukan penyertaan saham baru seri B ke NSM Assets Indonesia (NSMAI), sehingga mewakili 28,58 persen dari seluruh modal diterbitkan dan disetor.
Dengan penyertaan modal tersebut, NSMAI akan dimiliki oleh NSM Asset Japan LLC dan Tiara Metropolitan Indah dengan kepemilikan saham masing-masing 71,42 persen dan 28,58 persen.
Selain meningkatkan kemitraan strategis dengan Hankyu, penjualan Mal Neo Soho juga memungkinkan perseroan untuk membayar sebagian utang bank yang dimiliki salah satunya kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) senilai Rp850 miliar.