Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan investor yang eksponensial dalam beberapa tahun belakangan, membuat celah dalam literasi keuangan belum sepenuhnya terisi.
Sampai dengan Juni 2023, Bursa Efek Indonesia mencatat ada 26,53 juta investor yang tercatat di pasar modal.
Oleh sebab itu literasi keuangan menjadi pentinh sebagai salah satu skill penguasaan analisis fundamental. Pasalnya literasi keuangan merupakan salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian pasar global. Sehingga, investor Indonesia perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai kondisi fundamental perusahaan yang menjadi portofolio investasinya.
Edukator dan Influencer Finansial Kefas Evander mengatakan penguasaan analisis fundamental sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Ia menambahkan, sangat penting untuk fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.
“Perusahaan-perusahaan seperti ini lebih mampu bertahan dari kemerosotan ekonomi dan justru mungkin tumbuh lebih kuat pada saat resesi berakhir,” kata Kefas berdasarkan keterangan resmi, Senin (2/10/2023).
CEO Gotrade Norman Wanto juga menekankan pentingnya analisis fundamental dalam menghadapi ketidakpastian pasar saat ini. Pentingnya analisis fundamental itu sejalan dengan komitmen Gotrade dalam membekali investor dengan segala pengetahuan dan insight yang diperlukan untuk mengambil keputusan investasi secara bijak.
Baca Juga
“Komitmen Gotrade Indonesia untuk memberikan edukasi finansial secara berkelanjutan merupakan cerminan dari misi perusahaan untuk memberikan akses bagi investor ritel Indonesia ke pasar di Amerika Serikat, serta membekali investor agar tetap mampu bertahan di saat kondisi pasar sedang membaik ataupun menurun,” pungkas Norman.
Selain pentingnya analisis fundamental, ada beberapa hal lain yang juga di bahas dalam seminar tersebut. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan situasi ekonomi dan politik dunia yang berdampak pada pasar modal, salah satunya adalah volatilitas yang sedang terjadi di Amerika Serikat.
Volatilitas tersebut disebabkan berbagai faktor seperti naiknya tingkat suku bunga, kekhawatiran akan inflasi berkepanjangan, dan konflik geopolitik, salah satunya konflik Ukraina dan Rusia. Ketidakpastian pasar global pun ditambah dengan kenaikan harga minyak yang diakibatkan dari sikap hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terhadap kebijakan moneternya.
Sebagai informasi Gotrade merupakan sistem resmi yang disediakan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (JFX) untuk Penyaluran Amanat Nasabah Ke Bursa Luar Negeri (PALN) PT. Valbury Asia Futures, Pialang Berjangka yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Gotrade berkomitmen untuk memberikan edukasi finansial secara berkelanjutan yang merupakan cerminan dan bagian dari misi perusahaan untuk memberikan akses bagi investor ritel Indonesia ke pasar di Amerika Serikat. Edukasi tersebut juga bertujuan untuk membekali investor agar tetap mampu bertahan di tengah fluktuasi kondisi pasar.
(Daffa Naufal Ramadhan)