Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten di sektor konsumer dan telekomunikasi berpotensi meraup cuan menjelang tahun pemiliu. Banyak agenda politik yang berkutat di kedua sektor tersebut.
Head of research NH Korindo Liza Camelia Suryanata menyebutkan pada tahun-tahun pemilu, uang yang beredar di masyarakat akan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Hal tersebut berkaitan dengan kampanye dan upaya capres dan cawapres menarik suara atau simpati.
“Terlebih capres dan cawapres semuanya orang baru, mereka menarik simpati biasanya dengan bansos,” katanya dikutip dalam live instragram sahambbk, Kamis (28/9/2023).
Liza mengatakan produk-produk yang berkaitan dengan sembako seperti minyak goreng dan gula menarik untuk diperhatikan. Menurutnya juga, emiten minyak goreng atau sawit juga menunggu sentimen pemilu untuk mendongkrak pendapatan.
Selain itu, sektor lain berpeluang meraup untung adalah sektor telekomunikasi, mengingat pada tahun pemilu akan banyak buzzer di dunia maya dan konsumsi layanan data bakal makin tinggi, yang membuat emiten di sektor telekomunikasi meraup untung.
Sektor-sektor yang menarik dilirik jelang pemilu ini selaras dengan prediksi IHSG yang dapat bertahan di atas 7.000 hingga akhir tahun.
Baca Juga
Liza menerangkan dalam skenario terbaik, IHSG dapat parkir di level 7.350 hingga 7.400 di akhir tahun. Namun pada skenario terburuk, IHSG sendiri diprediksi akan parkir di level 7.050 hingga 7.100.
Sentimen pemilu juga akan menjadi penopang IHSG terutama yang datang dari investor asing. Liza menyebutkan program kerja pasangan capres dan cawapres akan menjadi salah satu indikator asing masuk ke Indonesia.
“Kejelasan program kerja akan membuat asing lebih yakin untuk masuk lebih banyak ke Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan RTI Business Indonesia, IHSG sendiri parkir di level 6.937 atau naik 0,20 persen pada penutupan perdagangan Rabu (27/9/2023). Secara year to date, IHSG masih mencatatkan kenaikan sebesar 1,27 persen.
Adapun investor asing yang keluar dari Indonesia atau data net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp228,10 miliar. Adapun secara year-to-date terdapat net foreign sell seluruh pasar sebesar Rp4,22 triliun sementara net foreign buy di pasar reguler tercatat sebesar Rp9,41 triliun. https://www.bisnis.com/topic/1006/telekomunikasi