Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren (FREN) PHK, Mastel: Industri Telko Tidak Baik-Baik Saja

Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan PT Smartfren Telecom (FREN) menunjukkan industri telekomunikasi saat ini cukup menantang.
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Industri telekomunikasi sedang tidak sehat. Salah satu buktinya adalah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan PT Smartfren Telecom (FREN).

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan pertumbuhan bisnis telekomunikasi memang terus menurun.

“Tekanan kompetisi dari OTT dan sebagainya cukup berat, ditambah lagi dengan beban regulasi yang semakin terasa membebani,” ujar Sigit kepada Bisnis, Selasa (26/9/2023).

Lebih lanjut, Sigit juga mengatakan Smartfren semakin terdesak imbas tuntutan bisnis untuk terus melakukan ekspansi jaringan dan adopsi teknologi baru.

Oleh karena itu, Sigit mengatakan pelaku operator tengah mencari cara agar dapat bertahan di tengah persaingan usaha seperti sekarang ini.

“Serangkaian konsolidasi industri akhir-akhir ini mungkin tidak lepas dari hal tersebut,” ujar Sigit.

Kendati demikian, Sigit mengaku enggan berkomentar terkait tindakan yang dilakukan Smartfren.

Menurutnya, Smartfren merupakan pihak yang paling berhak untuk memberikan komentar terkait kondisi perusahaannya.

“Saya pikir, pihak Smartfren yang paling berhak untuk memberikan penjelasan baik kepada regulator dan pembina industri, maupun kepada masyarakat luas,” tutup Sigit.

Sebagai informasi, PT Smartfren Telecom (FREN) dikabarkan melakukan PHK sepihak pada 100 karyawannya.

Informasi tersebut disampaikan Presiden Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat setelah menerima pengaduan dari Serikat Karyawan Smartfren.

“Berdasarkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi dari Serikat Karyawan Smartfren, diperkirakan sedikitnya 100 karyawan telah di-PHK sepihak, sampai dengan Agustus 2023,” ujar Mirah dalam keterangannya, dikutip Selasa (26/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper