Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) kian memantapkan langkah untuk menjaga jarak dari bisnis batu bara, sembari terus merambah ekosistem kendaraan listrik.
Teranyar, INDY mendirikan anak usaha baru di bidang pengisian daya kendaraan listrik, yakni PT Kalista Nayara Dayautama (KND).
Anak usaha baru tersebut didirikan pada Kamis, (21/9/2023) melalui dua anak usaha INDY lainnya, yaitu PT Kalista Nusa Armada (KNA) dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). Keduanya merupakan anak usaha yang dimiliki 100 persen oleh INDY baik secara langsung maupun tidak langsung.
Corporate Secretary INDY, Adi Pramono mengatakan, KND akan melakukan kegiatan usaha pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik, menjalankan usaha penjualan tenaga listrik kepada konsumen akhir, serta melakukan perdagangan besar untuk mesin dan peralatan instalasi penyediaan tenaga listrik.
Adapun, komposisi pemegang saham KND yaitu terdiri dari PT Kalista Nusa Armada yang menggenggam 99,99 persen saham KND atau senilai Rp59,99 miliar. Selanjutnya PT Solusi Mobilitas Indonesia memiliki 0,002 persen saham dengan porsi kepemilikan setara Rp1 juta.
"Penyertaan saham KNA dan SMI dalam KND merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik, khususnya dalam hal pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Indonesia," ujar Adi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dikutip Selasa, (26/9/2023).
Baca Juga
Pendirian KND tersebut telah dinyatakan dalam Akta Pendirian No. 37 tertanggal 21 September 2023 yang dibuat di hadapan notaris dan telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik melalui Surat Keputusan No. AHU0071928.AH.01.01.Tahun 2023 tanggal 22 September 2023.
Sebagai informasi, upaya INDY untuk mengurangi porsi bisnis batu bara semakin terlihat. INDY menargetkan untuk mencapai 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025.
Hingga akhir 2022, segmen batu bara INDY masih memberikan kontribusi 88,3 persen dari total pendapatan, meningkat dari 2021 sebesar 87,1 persen.
Terbaru, INDY memutuskan untuk menjual 100 persen kepemilikannya atas PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) kepada perusahaan milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) total sejumlah US$218 juta atau setara Rp3,35 trliun (kurs Jisdor Rp15.383 per dolar AS).
Di segmen kendaraan listrik, Direktur dan Group Chief Investment Officer INDY sekaligus Presiden Direktur IMG, Purbaja Pantja mengatakan INDY masih membuka opsi penggalangan dana baru untuk melakukan ekspansi pabrik motor listrik merek Alva oleh anak usahanya, yakni PT Ilectra Motor Group (IMG).
Sebelumnya, IMG telah meraup penggalangan dana yang terbagi dalam dua seri, dengan total US$65 juta atau sekitar Rp975 miliar pada Mei 2022 dan Agustus 2023.
Putaran pendanaan ini mencakup semua investor terdahulu yang dipimpin oleh Horizons Ventures. Sedangkan investor yang baru mencakup HH-CTBC Partnership L.P. (Foxconn Co-GP Fund), yang bersama dengan Horizon Ventures dan Indika Energy, menjadi investor terbesar hingga saat ini.
"Akan ada pendanaan lagi, lalu juga sebenarnya di pabrik ini [Cikarang] kami juga bisa memikirkan ekspansi, karena jalur produksinya kan baru satu, mungkin nanti bisa ditambahkan jalur kedua dan sebagainya," ujar Purbaja saat ditemui di pabrik motor listrik Alva di Cikarang, belum lama ini.
Nantinya, selain untuk ekspansi pabrik, seluruh dana yang telah dihimpun oleh entitas Indika Energy tersebut juga akan digunakan untuk menambah jaringan diler motor listrik Alva di berbagai kota di Indonesia.