Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan pada hari pertama Bursa Karbon, Selasa (26/9/2023) ditutup dengan nilai transaksi Rp29,2 miliar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara Bursa Karbon, total volume hari ini mencapai 459.953 ton unit karbon. Transaksi yang tercatat hingga penutupan adalah 27 kali transaksi.
Terdapat 15 pengguna jasa yang tercatat sebagai pembeli, dan 1 pengguna jasa yang berperan sebagai penjual. Apabila digabungkan, total pengguna jasa atau user Bursa Karbon hari ini adalah 16 pengguna jasa.
Harga Karbon pada pasar reguler juga mengalami peningkatan. Bursa mencatat harga karbon pada Rp77.000 saat penutupan hari ini.
Artinya, harga unit karbon yang diperdagangkan hari ini naik 10,63 persen dari harga pembukaan sebesar Rp69.600.
BEI juga mencatat terjadi 17 kali transaksi di pasar reguler, 3 kali transaksi di pasar negosiasi, dan 7 kali transaksi di pasar lelang.
Sebelumnya, BEI menyebut penyedia Unit Karbon pada perdagangan perdana kali ini adalah Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan Unit Karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO).
Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Lalu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, dan anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR) yakni PT Pamapersada Nusantara.
Selain itu, beberapa anak usaha PT Pertamina (Persero) juga turut menjadi pembeli unit karbon seperti PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.