Bisnis.com, JAKARTA - Salah anggota Direksi PT XL Axiata Tbk. (EXCL), Abhijit J. Navalekar, menjual saham perseroan sebanyak 300.600 saham dengan harga Rp 2.350 per lembar di tengah berhembusnya isu merger perusahaan dengan Smartfren.
Corporate Secretary XL Axiata Ranty Astari Rachman mengatakan transaksi penjualan saham tersebut dilakukan pada Selasa (05/09/23). Total transaksi mencapai Rp706,41 juta.
“Tujuan transaksi saham tersebut untuk saham yang berstatus kepemilikan saham tersebut. Adapun pemberitahuan kepemilikan saham perseroan kepada pihak OJK dan Publik, telah dilakukan hari Senin, 11 September 2023,” tuturnya dalam keterbukaan informasi.
Ranty menambahkan, keterbukaan informasi perubahan kepemilikan saham EXCL kepada OJK dan publik, merujuk pada ketentuan Pasal 22 ayat 29 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan dan Pasal 2 ayat (1), Pasal 4, dan Pasal 5 Peraturan OJK No.11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, serta berdasarkan kuasa tertulis melalui Power of Attorney No.016/CSEC/POA/XL-CCOHED/III/2022.
Sebelumnya, jumlah kepemilikan saham EXCL oleh Abhijit J. Navalekar sebelum dilakukannya transaksi penjualan, sebanyak 3.426.021, atau setara dengan 0,026 persen dari saham perseroan.
Lalu, pasca dilakukannya transaksi penjualan, jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 3.125.421, atau setara dengan 0,024 persen dari sisa saham perseroan.
Baca Juga
Sementara itu, rencana merger emiten operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) kembali berhembus. Induk usaha keduanya dikabarkan menjajaki pembicaraan yang mengarah pada penggabungan atau merger.
Operator telekomunikasi terbesar di Malaysia Axiata Group Bhd bersama konglomerat Indonesia Sinarmas Group dikabarkan kembali menjajaki pembicaraan yang mengarah ke penggabungan atau merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Menurut sumber Bloomberg, Selasa (5/9/2023), pengendali XL Axiata dan Smartfren Telecom sedang bekerja sama dengan penasihat untuk membantu mempertimbangkan potensi transaksi. Opsi lain yang dipertimbangkan dapat mencakup perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Retno Wulan mengatakan informasi mengenai penggabungan atau merger tersebut masih spekulatif.
"Informasi ini menurut kami masih spekulatif dan rumor, sehingga kami tidak bisa memberikan tanggapan lebih lanjut," kata Retno kepada Bisnis, Selasa (5/9/2023).
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, rencana merger FREN dan EXCL sempat berhembus pada 2021. Smartfren pernah menyatakan terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional. (Muhammad Omar Adibaskoro)