Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 0,76 Persen Sepekan, Simak Proyeksinya Pekan Depan

Analis melihat IHSG masih berpeluang ke level support pada 6.880-.6.900, dengan sentimen yang datang dari KTT Asean dan data neraca perdagangan Indonesia.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,76 persen dalam sepekan ke level 6.924. Analis memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pullback ke level support 6.880-6.900 pada Senin (11/9/2023) pekan depan.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan IHSG berpotensi melanjutkan pullback ke support area 6.880-6.900 di Senin (11/9/2023). Hal ini terindikasi dari Stochastic RSI dan MFI yang cenderung menurun. Serta, pelebaran negative slope pada MACD.

Phintraco Sekuritas melihat resistance IHSG berada pada level 7.000 dan support berada pada level 6.880.

Menurut Phintraco Sekuritas sentimen datang dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023. Konferensi ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, terutama pada sektor energi dan pertambangan di antara lain, hilirisasi industri, ekosistem EV dan ekspor-impor listrik.

"Hal ini berpotensi memicu rebound jangka pendek pada saham-saham energi dan basic materials," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Jumat (8/9/2023).

Masih dari dalam negeri, pasar akan memperhatikan perilisan data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) serta ekspor dan impor bulan Agustus 2023 (15/9/2023).

Hal tersebut menyusul kondisi ekspor dan impor Tiongkok yang masih terkontraksi pada Agustus 2023. Pasar juga akan memperhatikan penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar US$600 juta month to month ke US$137,1 miliar per 31 Agustus 2023.

Dari eksternal, Tiongkok akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 0,2 persen yoy di Agustus 2023 dari -0,3 persen yoy di Juli 2023 (9/9/3034). Kondisi ini membangun keyakinan pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok di Agustus 2023.

Selain Tiongkok, AS juga akan merilis data inflasi bulan Agustus 2023 pada 13 September 2023.

Phintraco Sekuritas menuturkan pasar dapat memperhatikan sejumlah saham dengan peluang rebound lanjutan pada pekan depan. Saham-saham tersebut seperti KEEN, MAPI, PGEO, MYOR, INTP, dan SMRA.

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper