Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp15.240 saat Mata Uang Asia Lainnya Melemah

Rupiah pada perdagangan Senin, (4/9/2023) berhasil menguat di tengah mayoritas mata uang kawasan Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis ke level Rp15.240 pada perdagangan hari ini, Senin, (4/9/2023). Rupiah berhasil menguat di tengah mayoritas mata uang kawasan Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Senin, (4/9/2023) pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah tipis 0,01 persen atau 2 poin ke level Rp15.240 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS justru terpantau melemah 0,14 persen ke posisi 104,09 sore ini.  

Beberapa mata uang Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS yakni dolar Singapura melemah 0,08 persen, dolar Taiwan melemah 0,19 persen, dan yuan China melemah 0,05 persen.  

Selanjutnya, won Korea terkoreksi 0,04 persen, ringgit Malaysia turun 0,17 persen, dan baht Thailand anjlok 0,41 persen. Terpantau, hanya rupee India dan dolar Hongkong yang kebal terhadap dolar AS dengan masing-masing menguat 0,03 persen dan 0,14 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya pada akhir bulan ini, sehingga membebani dolar AS.

Meskipun demikian, hal ini juga menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa melambat secara tajam, sehingga memperkuat harapan bahwa perekonomian akan memasuki kondisi soft landing, sebuah pandangan yang dapat mendukung greenback dalam jangka panjang seperti halnya perekonomian di Eropa, serta Asia. 

"Data yang dirilis minggu ini sepertinya tidak akan mengubah pandangan pasar secara substansial, namun para pelaku pasar juga akan mendapat kesempatan untuk mendengar pendapat dari beberapa pembicara The Fed," ujar Ibrahim dalam riset, Senin, (4/9/2023).

Di lain sisi, data dari China pada minggu mendatang kemungkinan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di Negeri Tirai Bambu ini masih rapuh. PMI jasa Caixin untuk bulan Agustus akan dirilis pada Selasa (5/9/2023) dan diperkirakan menunjukkan ekspansi di sektor jasa sedikit melambat pada bulan lalu.

Sementara itu, data perdagangan pada Kamis, (7/9/2023) diperkirakan menunjukkan bahwa ekspor dan impor China mengalami kontraksi lagi pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya

Dari sentimen dalam negeri, Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi Indonesia diperkirakan akan terus menurun dan mencapai tingkat 3 persen pada akhir 2023. Sedangkan tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan akan terjaga tetap rendah, yaitu berada dikisaran 2,5 hingga 3,5 persen.

Pasalnya, tingkat inflasi yang rendah merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk itu, menurutnya BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dengan koordinasi yang erat dengan pemerintah.

"Untuk perdagangan besok, Selasa [5/9], mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.220 hingga Rp15.280," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper