Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pembangkit listrik PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) akan menggarap 7 proyek pembangkit listrik senilai Rp12,38 triliun yang akan dibiayai oleh 70 persen pembiayaan bank dan 30 persen investor.
Direktur Keuangan Terregra Asia Energy Daniel Tagu Dedo mengatakan saat ini, Terregra sedang melakukan finalisasi skema pembiayaan 5 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di Sumatera Utara dengan nilai investasi Rp1,3 triliun serta 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air di Aceh sebesar US$700 juta atau setara Rp10,68 triliun (kurs jisdor Rp15.263).
“Finalisasi pembiayaan proyek-proyek yaitu 5 hydropower plant dengan total kapasitas 43,8 megawatt di North Sumatera,” katanya kepada Bisnis, Rabu (30/8/2023).
Adapun PLTM yaitu PLTM yang akan dibangun ini adalah PLTM Sisira dengan kapasitas 9,8 MegaWatt (MW), PLTM Batang Toru 3 berkapasitas 10 MW, dan PLTM Batang Toru 4 berkapasitas 10 MW.
Kemudian PLTM Raisan Naga Timbul dan PLTM Raisan Huta Dolok yang masing-masing berkapasitas 7 MW pada tahun depan. Kelima PLTM ini di targetkan beroperasi pada 2025 mendatang.
Investasi jumbo tersebut akan berasal dari tiga skema pembiayaan, dengan porsi masing-masing 70 persen dari pinjaman bank dan 30 persen dari investor.
Baca Juga
Daniel menyebutkan pinjaman perbankan dan biaya dari investor sudah dilakukan pada tahap pertama. Selanjutnya skema tahap kedua berasal dari penerbitan green bond senilai Rp500 miliar.
“Saat ini sedang dalam persiapan penerbitan green bond TGRA-I sebesar Rp500 miliar,” katanya.
Saat ini, TGRA memiliki potensi 39 persen atau sebesar 510,8 megawatt hydropower electric dari target transisi energi di Indonesia Tahun 2030. Pihaknya mengaku akan bekerja keras untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap rencana transisi energi tersebut.
Daniel juga menjelaskan lini bisnis milik TGRA khususnya hydropower plants, sustainability power electric outputnya lebih stabil selama 24 jam dengan Operating & Maintenance Expenses yang cukup rendah, sehingga tingkat keuntungannya dianggap bagus sekali.
Meski memiliki nilai investasi jumbo, TGRA mengklaim dapat melakukan percepatan pengembalian investasi dengan memanfaatkan carbon credit yang dimiliki. Daniel mengatakan perdagangan karbon di bursa karbon memiliki kontribusi yang lumayan bagus untuk payback investasi.