Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp15.273 saat Dolar AS Melemah

Nilai tukar rupiah menguat 0,12 persen ke level Rp15.273 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/8/2023). Adapun indeks dolar AS melemah 0,19 persen ke 103,86.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (29/8/2023). Penguatan rupiah terjadi di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bloomberg pukul 09.15 WIB, rupiah menguat 18,50 poin atau 0,12 persen menuju level Rp15.273 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,19 persen ke 103,86.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka menguat. Won Korea, misalnya, naik 0,12 persen, yen Jepang menguat 0,10 persen, serta yuan China naik 0,01 persen. Adapun rupee India menguat 0,03 persen dan ringgit Malaysia naik 0,08 persen.

Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.292. Rupiah menguat bersamaan dengan naiknya indeks dolar AS sebesar 0,09 persen ke 104.1730.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan rupiah ditopang oleh hasil dari kuatnya ekonomi dalam negeri. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 akan sedikit melambat jika dibandingkan kuartal II/2023.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 mungkin akan berada di kisaran 5,11 persen YoY hingga 5,15 persen YoY. Hal itu sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang tercapai pada kuartal kedua 2023 sebesar 5,17 persen YoY.

Menurutnya, pemerintah Indonesia perlu berhati-hati pada kuartal III/2023, karena pertumbuhan ekonomi dalam negeri dikhawatirkan bisa lebih rendah dari kuartal sebelumnya lantaran tertekan kinerja ekspor yang menurun.

Kendati demikian, Ibrahim menilai pertumbuhan ini masih tinggi karena tidak ada faktor musiman yang mendukung, seperti perayaan hari raya yang terjadi pada kuartal II/2023. Hal ini juga diperhitungkan dalam konteks ketidakpastian global yang masih signifikan.

Di sisi lain, rilis data ekonomi AS yang kuat telah membantu meredam kekhawatiran akan resesi. Menurutnya, beberapa investor khawatir bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi secara lebih lama.

“Ketika The Fed menyoroti pentingnya data ekonomi AS yang akan datang, fokus investor minggu ini akan tertuju pada laporan gaji, inflasi inti, dan belanja konsumen,” ujarnya.

Ibrahim menilai untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah direntang  Rp15.270- Rp15.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper