Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Mampu Menguat Sekalipun Dolar AS Naik, Cek Sebabnya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sore ini mengalami penguatan 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.292.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (23/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (23/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sore ini mengalami penguatan 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.292.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah mampu menguat bersamaan dengan naiknya indeks dolar AS sebesar 0,09 persen ke 104.1730. Padahal di saat yang sama, banyak mata uang Asia Pasifik lain yang melemah pada penutupan saat ini.

Misalnya saja Yen Jepang yang terkoreksi 0,06 persen terhadap dolar AS. Begitu pula dengan nasib Hong Kong Dolar yang turun 0,02 persen. Salah satu yang terdalam adalah Taiwan Dolar dengan pelemahan 0,33 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh hasil dari kuatnya ekonomi dalam negeri. Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2023.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 mungkin akan berada antara 5,11 persen YoY hingga 5,15 persen YoY. Ini sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang tercapai pada kuartal kedua 2023 sebesar 5,17 persen YoY.

Menurutnya Pemerintah Indonesia perluberhati-hati pada kuartal ketiga 2023, karena  pertumbuhan ekonomi  Indonesia  dikhawatirkan bisa di bawah kuartal kedua 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun.

Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih di tingkat yang tinggi karena tidak ada faktor musiman yang mendukung, seperti perayaan hari raya, seperti yang terjadi pada kuartal kedua 2023. Hal ini juga diperhitungkan dalam konteks ketidakpastian global yang masih signifikan.

Di sisi lain, rilis data ekonomi AS yang kuat telah membantu meredakan kekhawatiran akan resesi sekalipun masih di atas target The Fed, beberapa investor khawatir bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi lebih lama.

Ketika The Fed menyoroti pentingnya data ekonomi AS yang akan datang, fokus investor minggu ini akan tertuju pada laporan gaji, inflasi inti, dan belanja konsumen.

Ibrahim menilai untuk perdagangan besok , mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp. 15.270- Rp. 15.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper