Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian BUMN berharap emiten pelat merah, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mampu mengoptimalkan setoran dividen 2024.
Pemerintah menetapkan target setoran dividen BUMN 2024 sebesar Rp80,8 triliun. Jumlah ini menurun 0,8 persen dibandingkan outlook 2023 yakni Rp81,5 triliun, tetapi lebih tinggi dibandingkan realisasi dividen 2022 yang mencapai Rp40,6 triliun.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyatakan target dividen BUMN 2024 jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2023. Oleh karena itu, dia berharap emiten pelat merah mampu memberikan kontribusi optimal.
“[Untuk emiten] ya masih standar dari perbankan, ada Telkom kemudian dari pertambangan [ANTM dan PTBA],” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (29/8/2023).
Sebelumnya, Arya menyebutkan bahwa target dividen BUMN tahun 2024 memang berat untuk diraih. Kendati demikian, dia berharap BUMN yang dianggap sebagai prioritas mampu menyumbang setoran ke kas negara sesuai dengan target.
Berdasarkan Nota II Keuangan beserta RAPBN 2024, pemerintah berencana mengambil sejumlah kebijakan untuk mencapai target setoran dividen BUMN pada tahun depan.
Baca Juga
Pertama, mendorong transformasi BUMN melalui perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, dan pengawasan secara berkelanjutan. Kedua, pengawasan efektivitas kinerja Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap kinerja usaha BUMN sebagai agen pembangunan.
Ketiga, mengevaluasi proses penetapan dividen dengan mempertimbangkan profitabilitas, likuiditas, kebutuhan pendanaan, dan persepsi investor. Keempat adalah penguatan early warning untuk mendorong kinerja BUMN yang lebih baik.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan mencatat setoran dividen BUMN per Juli 2023 mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah ini ditopang Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta perusahaan nonkeuangan, seperti TLKM dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR).
Menyitir laporan APBN Kita, setoran dividen BUMN yang masuk dalam pos pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) itu tumbuh sebesar 58,87 persen year-on-year (YoY). Selain itu, realisasi tersebut juga mencapai 122,68 persen dari target.
Perinciannya, Himbara yang dihuni oleh emiten BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN berkontribusi sebesar Rp40,84 persen. Adapun, setoran dividen BUMN yang bersumber dari klaster nonperbankan mencapai Rp19,39 triliun hingga akhir Juli lalu.