Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Himbara, TLKM, hingga SMGR Topang Setoran Dividen BUMN Juli 2023

Setoran dividen BUMN per Juli 2023 mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah ini dikontribusikan oleh Himbara serta perusahaan nonkeuangan, seperti TLKM dan SMGR.
Kemenkeu mencatat setoran dividen BUMN per Juli 2023 mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah ini dikontribusikan oleh emiten Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta perusahaan nonkeuangan, seperti TLKM dan SMGR. - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa
Kemenkeu mencatat setoran dividen BUMN per Juli 2023 mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah ini dikontribusikan oleh emiten Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta perusahaan nonkeuangan, seperti TLKM dan SMGR. - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat setoran dividen BUMN per Juli 2023 mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah ini dikontribusikan oleh emiten Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta perusahaan nonkeuangan, seperti TLKM dan SMGR.

Menyitir laporan APBN Kita, setoran dividen BUMN yang masuk dalam pos pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) itu tumbuh sebesar 58,87 persen year-on-year (YoY). Selain itu, realisasi tersebut juga mencapai 122,68 persen dari target.

“Pendapatan ini mayoritas disumbang dari setoran dividen BUMN Perbankan [Himbara] untuk tahun buku 2022 sebesar Rp40,84 triliun,” tulis laporan APBN Kita, dikutip Selasa (29/8/2023).

Kementerian Keuangan alias Kemenkeu memaparkan kenaikan laba bersih Himbara diiringi dengan kenaikan dividen payout ratio, sehingga setoran dividen yang diterima pemerintah pada 2023 mengalami peningkatan.

Di sisi lain, setoran dividen BUMN nonperbankan tembus Rp19,39 triliun hingga akhir Juli lalu. Setoran ini memenuhi 79,99 persen dari target dan tumbuh 45,43 persen YoY, setelah tahun sebelumnya terkontraksi 1,50 persen YoY.

“Kenaikan setoran dividen nonperbankan ini, antara lain, berasal dari semakin membaiknya kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia [TLKM], PT PLN, dan PT Semen Indonesia [SMGR],” tulis penjelasan buku APBN Kita.

Sementara itu, pemerintah menetapkan target setoran dividen BUMN 2024 mencapai Rp80,8 triliun atau lebih rendah 0,8 persen dibandingkan outlook 2023 yang sebesar Rp81,5 triliun.

Pemerintah menyatakan penurunan itu mempertimbangkan dinamika kondisi global dan stabilitas politik, yang dinilai dapat mempengaruhi kinerja perekonomian domestik. Alhasil, kondisi tersebut diperkirakan berdampak terhadap kinerja keuangan BUMN pada 2023.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memperkirakan target setoran dividen BUMN yang lebih rendah diakibatkan oleh pelemahan harga komoditas, sehingga BUMN di bidang pertambangan diramal membukukan penurunan laba.

“Saya rasa ini bukan sentimen yang positif bagi IDXBUMN20, karena turunnya setoran dividen mengindikasikan pemerintah lebih pesimistis dengan profit BUMN pada tahun 2023 ini,” ujarnya kepada Bisnis.

Kendati demikian, Martha menyatakan ada beberapa yang menarik untuk dicermati, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga Senin (28/8), IDXBUMN20 masih memperlihatkan penguatan sebesar 2,45 persen menuju level 412,75. Saham BMRI, BBRI, dan SMGR terpantau menjadi penopang indeks, sementara saham PGAS serta WIKA menjadi pemberat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper