Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan taipan teknologi Elon Musk tertarik mengoperasikan Starlink di Indonesia. Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menanggapi hal tersebut.
Senior Vice President Corporate Communication Indosat Ooredoo Hucthison Steve Saerang mengatakan saat ini Indosat sedang fokus memperluas dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia dengan jaringan terintegrasi.
"Saat ini kami belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut tentang kemungkinan kerja sama dengan Starlink," kata Steve kepada Bisnis, Selasa (29/8/2023).
Dia melanjutkan, ISAT akan terus berupaya untuk memajukan industri telekomunikasi dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Director Investor Relations & Media Smartfren Telecom Gisela Lesmana menuturkan FREN selalu membuka diri untuk peluang kerja sama.
"Smartfren selalu membuka diri untuk peluanh kerja sama. Apabila ada potensi yang bagus, mengapa tidak," ujar Gisela, dihubungi Selasa (29/8/2023).
Baca Juga
Melansir dari laman Starlink, satelit ini memiliki kecepatan download di kisaran 25 hingga 220 mbps. Pengguna rata-rata bisa mendapatkan kecepatan lebih dari 100 mbps.
Hal ini membuat Starlink bisa diandalkan untuk kegiatan online, mulai dari streaming, panggilan video, permainan daring, dan kegunaan rumah tangga lainnya.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Elon Musk menyebut ingin agar satelit orbit bumi rendah (LEO) Starlink miliknya beroperasi di daerah terpencil di Indonesia, baik untuk layanan kesehatan maupun pendidikan. Indonesia bagian timur akan menjadi wilayah yang pertama kali merasakan internet Starlink.
Menko Marves Luhut Pandjaitan mengatakan hal tersebut disampaikan Elon saat dirinya dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi berkunjung ke Amerika Serikat.
“Oleh karena itu, kami sepakat juga dengan Elon untuk Starlink masuk ke Indonesia bagian timur,” ujar Luhut dalam akun Instagram-nya.