Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kamus Bursa: Pengertian IHSG, Kosakata Saham, dan Fungsinya

IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam aplikasi investasi saham dan reksadana, akan terlihat grafik yang disebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam pasar global, IHSG dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI), IDX Composite, atau Jakarta Composite Index (JCI).

IHSG menggunakan hitungan rata-rata berimbang sesuai jumlah saham di bursa atau yang disebut Market Value Weighted Average Index. Data-data tersebut nantinya akan dihitung setiap hari bursa, yakni Senin sampai Jumat sehingga indeks yang keluar merupakan hasil terbaru.

Dalam IHSG, terdapat emiten dengan harga saham yang bervariasi. Siklus harga saham yang fluktuatif serta stagnan, dapat ditemukan di sini. Jika setiap saham digabungkan menjadi satu, rata-rata pergerakan harganya akan ditunjukkan dalam hasil IHSG setiap harinya.

Istilah Penting dalam Saham

Ada sekitar 11 kosakata penting serta artinya dalam saham yang harus diketahui, agar dapat memahami serta menjalani kegiatan investasi dengan baik. Berikut penjelasannya.

1. Portofolio. Merupakan suatu kumpulan aset investasi berupa saham yang dipegang oleh individu maupun perusahaan.

2. Fluktuasi. Perubahan harga saham, baik yang naik maupun turun.

3. Bubble. Peningkatan harga saham secara signifikan, dengan jumlah harga yang tidak biasa dan tidak terduga.

4. Buyback. Kegiatan pembelian kembali beragam saham perusahaan dari para pemegang saham perusahaan tersebut.

5. Capital Gain. Keuntungan yang diraih oleh para investor dari kenaikan harga saham.

6. Capital Loss. Kerugian yang diterima oleh para investor dari penurunan harga saham.

7. Cut Loss. Penjualan saham kembali oleh investor, untuk menghindari kerugian besar.

8. Cut Hold. Saham yang dipertahankan dan tidak dijual oleh investor, dengan harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari.

9. Likuiditas. Ukuran jumlah kegiatan transaksi saham dalam pasar modal, pada rentang waktu tertentu.

10. Bursa Efek Indonesia. Lembaga yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas transaksi serta operasional dalam pasar modal.

11. Bullish. Naiknya harga saham dalam kurun waktu tertentu bersama indikasi tingkat optimisme para investor kepada pasar saham.

Fungsi IHSG

Mengamati pergerakkan jumlah harga dalam IHSG sangat membantu bagi para investor dan pemegang saham, dalam melakukan investasi. Terdapat 4 fungsi dari mengamati IHSG, berikut penjabarannya;

Pertama, untuk mengukur estimasi tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Dalam mengestimasi keuntungan anda, dapat dilihat dari rata-rata keuntungan dari portofolio investasi yang telah dilakukan.

Kedua, untuk melihat perkembangan kondisi ekonomi suatu negara, seperti aliran modal, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak negara. Pengamatan melalui IHSG sangat berperan besar. Semakin tinggi data investasi yang ada di dalam negara, maka aliran modal yang masuk akan semakin besar.

Dengan modal besar tersebut, negara akan mendapatkan keuntungan melalui pajak yang dibayar oleh perusahaan. Dari pajak yang diberikan, pemerintah berpotensi mengeluarkan kebijakan baru yang bisa mensejahterakan masyarakat.

Ketiga, sebagai indikator pergerakan pasar modal. Jika tren IHSG meningkat, maka harga saham dalam pasar modal juga meningkat. Sebaliknya, jika indeks harga sedang lemah, maka harga saham akan menurun.

Namun, perlu diketahui bahwa nilai yang tertera adalah rata-rata sehingga masih memungkinkan harga saham yang tersimpan di dalam indeks berbeda dengan kondisi dalam IHSG.

Keempat, mengukur kinerja portofolio. Caranya seperti ini, misal anda telah menjadi investor selama 7 tahun. Namun, kondisi IHSG sedang mengalami peningkatan sebesar 200 persen dalam rentang waktu 10 tahun kedepan.

Sementara itu, kinerja portofolio anda masih di bawah presentase tersebut. Yang harus anda lakukan adalah mengamati sesuatu yang salah dari pola investasi anda. Oleh karena itu, anda perlu merencanakan strategi lain, untuk meningkatkan keuntungan. (Muhammad Imar Adibaskoro).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper