Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Emiten Agung Sedayu-Salim (PANI), dari Akuisisi hingga Rights Issue Triliunan

Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menjalankan sederet aksi korporasi dalam waktu dekat.
Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menjalankan sederet aksi korporasi dalam waktu dekat.
Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menjalankan sederet aksi korporasi dalam waktu dekat.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) punya sederet aksi korporasi dalam waktu dekat, mulai dari rencana akuisisi 7 perusahaan hingga menggelar aksi rights issue

Tujuh perusahaan yang bakal diakuisisi, yaitu PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).

Manajemen PANI menjelaskan langkah tersebut bertujuan memperluas skala proyek perseroan di PIK 2. Oleh karena itu, perusahaan yang dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan ini akan melakukan penyertaan atas saham baru yang dikeluarkan oleh ketujuh perusahaan.

Adapun seluruh perusahaan yang bakal diakuisisi oleh PANI bergerak di bidang real estat dan memiliki sejumlah lahan di PIK 2. Oleh karena itu, selain memperluas skala proyek, akuisisi tersebut dinilai mampu menciptakan sinergi bisnis yang optimal. 

“Tentunya hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan ke depan, sehingga dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tulis penjelasan manajemen PANI yang dirilis dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (18/8/2023). 

Untuk mengakuisisi tujuh perusahaan tersebut, PANI perlu menggelontorkan dana sebesar Rp9,4 triliun. Adapun ekuitas perseroan sampai dengan akhir Juni lalu tercatat sebesar Rp7,96 triliun. Artinya, nilai transaksi itu mencapai 118,05 persen dari total ekuitas PANI.

Oleh sebab itu, PANI berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan belum ditentukan.

Manajemen PANI menjelaskan rencana rights issue diharapkan dapat berdampak positif bagi pengembangan bisnis PANI, yakni akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan aset, dan mendukung pertumbuhan pendapatan PANI ke depan.

Terkait dengan aksi korporasi tersebut, PANI akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 September 2023.

Sebagai informasi, PIK 2 merupakan kota mandiri berkonsep smart city yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Grup dan Grup Salim. Kota ini terbentang pada lahan seluas lebih dari 6.000 hektar di bagian barat hingga utara Jakarta.

 

KINERJA PANI

Sampai dengan akhir Juni 2023, PANI mencetak pendapatan Rp1,24 triliun atau naik 25,5 kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp46,73 miliar. Hal ini didorong oleh penjualan properti yang saat ini menjadi lini bisnis utama perseroan.

Manajemen menjelaskan sejak 2022, PANI bertransformasi menjadi pengembang properti yang fokus di Pantai Indah Kapuk 2, dengan orientasi segmen pasar menengah dan menengah ke atas.

Dengan hasil pendapatan tersebut, PANI mengantongi laba sebesar sebelum pajak penghasilan sebesar Rp563,07 miliar, dengan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp211,06 miliar sepanjang semester I/2023.

Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ini meningkat hingga 22.084 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp960,9 juta, sebelum PANI berganti bisnis dan pemilik.

Di sisi lain, PANI mampu mencetak prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp1,1 triliun pada semester I/2023. Jumlah ini memenuhi 53 persen dari target yang ditetapkan sepanjang 2023, yakni Rp2,1 triliun diikuti dengan target pertumbuhan sebesar 12 persen.

Capaian prapenjualan sebagian besar disumbangkan oleh kavling tanah komersial, produk-produk komersial termasuk ruko dan rukan, SOHO, gudang, serta diikuti penjualan residensial.

Sementara itu, kinerja PANI pada kuartal II/2023 mencapai Rp602 miliar. Perolehan tersebut menggambarkan pertumbuhan sebesar 13 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).

Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma atau Aguan menyatakan perseroan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan serta menjalankan strategi usaha yang telah dirancang, untuk mencapai tujuan jangka menengah dan panjang untuk 5 tahun ke depan.

Sebagai tonggak awal, Aguan menuturkan PANI telah mengakuisisi lahan strategis seluas 762 hektare yang terletak di PIK 2 pada 2022. Perseroan juga berkomitmen mengupayakan agar target prapenjualan tahun 2023 terpenuhi 100 persen hingga akhir tahun.

Melalui upaya itu, dia berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang berkelanjutan di tiap periode. 

“Dan saya sangat optimistis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” pungkasnya.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper