Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Emiten Nikel Parkir di Zona Merah saat Jokowi Sebut Hilirisasi Nikel Menguntungkan

Mayoritas saham emiten nikel ditutup merah merona pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (16/8/2023) saat Jokowi menyebut program hilirisasi menguntungkan.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten nikel ditutup merah merona pada perdagangan sesi I, Rabu (16/8/2023) saat Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia mendapatkan keuntungan besar dari program hilirisasi nikel.

Ialah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT), PT PAM Mineral Tbk. (NICL), PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) serta PT Timah Tbk. (TINS) yang ditutup merah merona pada sesi I perdagngan hari ini.

INCO yang disebut akan melakukan divestasi 14 persen kepada MIND ID nyatanya menjadi saham emiten nikel yang paling melemah pada penutupan sesi I hari ini. INCO ditutup turun 2,35 persen ke posisi Rp6.225 per saham setelah sebelumnya di buka di level Rp6.350. Secara akumulasi year-to-date, INCO telah jatuh 12,32 persen.

Selanjutnya saham DKFT yang ikut turun 1,85 persen ke posisi Rp106 per saham. DKFT sempat bergerak menguat pada perdagangan hari ini ke posisi Rp110. secara year-to-date, saham DKFT telah memberikan return positif kepada pemegang sahamnya sebesar 2,91 persen.

Ada pula saham NICL dan NCKL yang masing-masing melemah 1,80 persen dan 1,61 persen. Keduanya sama-sama bergerak di zona merah sepanjang perdagangan sesi I hari ini. NICL parkir di level Rp218 setelah dibuka di posisi Rp222 sementara NCKL atau Harita Nickel berada di level Rp915 setelah dibuka di posisi Rp930 per saham.

Saham pelat merah ANTM dan TINS juga tidak luput dari pelemahan hari ini. ANTM parkir di posisi Rp1.965 per saham atau turun 1,26 persen setekah dibuka di level Rp1.985. secara akumulatif, ANTM turun  1,01 persen year-to-date.

Serupa, TINS juga bergerak melemah ke posisi Rp910 per saham setelah di buka di posisi Rp915 per saham. TINS melemah 0,55 persen atau secara ytd turun 22,22 persen.

Berikutnya ada saham MBMA yang baru melantai di Bursa. MBMA juga melemah 0,69 persen ke posisi Rp720 per saham. Adapun sepanjang perdagangan, MBMA bergerak di level Rp720 hingga Rp730.

Sementara itu, saham yang berhasil bertahan di zona hijau hanya PT Harum Energy Tbk. (HRUM) yang naik tipis 0,32 persen ke posisi Rp1.585 per saham. Sepanjang perdagangan HRUM bergerak di posisi Rp1.575 hingga Rp1.590 per saham.

Selanjutnya saham yang menguat adalah PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) yang berhasil naik 0,47 persen ke level Rp426 per saham. NIKL sempat bergerak ke level tertingginya hari ini di posisi Rp432. Adapun secara year to date, NIKL masih membukukan penurunan sebesar 34,46 persen.

Mayoritas saham nikel ini memerah setelah Joko Widodo dalam pidatonya menyebutkan hilirisasi nikel membuahkan hasil yang manis bagi kesejahteraan masyarakat.

Jokowi menyebutkan setelah Indonesia menyetop ekspor nikel ore di 2020. Investasi hilirisasi nikel tumbuh pesat kini telah ada 43 pabrik pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja yang sangat besar.

"Ini baru 1 komoditas. Dan jika kita konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, bauksit CPO & rumput laut," katanya dalam Pidato Sidang Tahunan MPR di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper