Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) diprediksi bakal meroket setelah resmi masuk ke MSCI Small Cap Indexes List.
Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil review terhadap konstituen MSCI Global Standard Index List, MSCI Small Cap Indexes List, dan MSCI Micro Cap Index List pada 10 Agustus 2023 dan akan berlaku efektif per 1 September 2023.
Adapun, AUTO menjadi salah satu emiten penghuni baru Indeks MSCI Small Cap bersama emiten lainnya seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), dan PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, dengan masuknya saham AUTO ke dalam konstituen MSCI Small Cap berpotensi meningkatkan kinerja harga saham AUTO, karena tingginya potensi modal investor asing yang masuk.
"Mengingat MSCI merupakan salah satu acuan bagi fund manager asing dalam memilih atau berinvestasi di perusahaan di IDX. Dengan demikian, ada potensi peningkatan capital inflow ke AUTO, terutama di awal-awal berlakunya daftar terbaru tersebut," ujar Valdy kepada Bisnis, Jumat, (11/8/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, saham AUTO akan mengalami strong bullish ditopang oleh konsistensi volume transaksi yang besar. Phintraco Sekuritas memasang target jangka pendek untuk saham AUTO di level Rp3.690 per saham, sedangkan target jangka menengah di level Rp4.000-Rp4.030.
Baca Juga
"Untuk target jangka panjang [target bullish trend] di Rp4.350-Rp4.380. Sedangkan stoploss dapat dipertimbangkan di Rp3.300 atau Rp3.000 tergantung pada toleransi pada risiko dan time-frame investasi," jelasnya.
Adapun, katalis yang mempengaruhi harga saham dan kinerja AUTO yaitu pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia, terutama segmen roda empat.
"Gaikindo mencatat pertumbuhan penjualan mobil sebesar 8,01 persen yoy menjadi 502,536 unit di semester I/2023. Pertumbuhan penjualan mobil berpotensi mendorong peningkatan kebutuhan spare-parts dan layanan jasa perbaikan atau perawatan mobil," kata Valdy.
Menurutnya, secara makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bertahan di atas 5 persen pada kuartal I dan II 2023 sejalan dengan tingginya indeks keyakinan konsumen di Indonesia selama semester I/2023 membangun keyakinan bahwa tren positif penjualan mobil masih dapat berlanjut di paruh kedua 2023.
Di lain sisi, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menunjukkan komitmennya untuk merambah ekosistem kendaraan listrik dengan memproduksi fasilitas charging station Astra Otopower dan juga komponen untuk kendaraan listrik antara lain part untuk transmisi dan cooling system. Perseroan juga tengah mempelajari pengembangan battery pack.
"Kami terus memantau perkembangan EV di Indonesia, baik itu demand, infrastruktur, kebijakan, dan insentif yang diberikan oleh pemerintah. Pengembangan produk tentu menjadi salah satu concern kami, yang kami jalani secara mandiri maupun bersama mitra kami," ujar Direktur AUTO Wanny Wijaya kepada Bisnis.
Ditinjau secara kinerja, sepanjang semester I/2023 AUTO mencatatkan laba bersih Rp801,55 miliar. Laba bersih AUTO melonjak 85,33 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama 2022 sebesar Rp432,49 miliar.
Melonjaknya laba bersih perseroan didorong meningkatnya pendapatan 9,34 persen yoy menjadi Rp9,38 triliun, dibanding periode sebelumnya sebesar Rp8,58 triliun. AUTO juga melaporkan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp241 miliar pada semester I/2023 untuk menunjang produktivitas perseroan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.