Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kapal pandu dan tunda Grup Pelindo, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit per 30 Juni 2023, emiten berkode IPCM ini mencatatkan pendapatan bersih Rp567,55 miliar naik 32,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp428,19 miliar.
Secara rinci, pendapatan dari sektor jasa kapal pelabuhan umum menjadi kontributor terbesar IPCM dengan torehan Rp214,77 miliar. Penerimaan dari segmen ini tercatat turun 4,7 persen dari catatan pada semester I/2023 senilai Rp225,36 miliar.
Menyusul di belakangnya adalah pendapatan dari terminal khusus sebesar Rp143,46 miliar, melesat 105,35 persen dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp69,86 miliar.
Sementara itu, penerimaan dari terminal untuk kepentingan sendiri atau TUKS, jasa pengelolaan kapal, serta jasa pengangkutan masing–masing menyumbang penerimaan IPCM sebesar Rp109,65 miliar, Rp27 miliar, dan Rp72,45 miliar.
Naiknya pendapatan membuat beban pokok penjualan IPCM juga turut meningkat signifikan menjadi Rp425,03 miliar dari posisi hanya Rp307,61 miliar. Meski begitu, laba bruto perseroan tercatat naik 18,19 persen dari Rp120,58 miliar pada Semester I/2022 menjadi Rp142,52 miliar pada Semester I/2023.
Baca Juga
Kondisi ini membuat laba usaha IPCM naik 31,44 persen menjadi Rp100,72 miliar per Semester I/2023 dari Rp76,63 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Setelah dikurangi beban keuangan dan pajak, emiten grup Pelindo ini mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 29,72 persen menjadi Rp83,93 miliar pada paruh pertama 2023 dari Rp64,70 miliar pada Semester I/2022.
Sementara itu, total aset IPCM mengalami kenaikan menjadi Rp1,64 triliun per Juni 2023 dibandingkan dengan Rp1,48 triliun pada Desember 2022.
Di sisi lain, total liabilitas juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp461,50 miliar per paruh pertama 2023 dari Rp291,68 miliar pada akhir tahun lalu.
Dengan begitu, IPCM memiliki ekuitas sebesar Rp1,18 triliun turun tipis dibandingkan dengan akhir 2022 sebesar Rp1,19 triliun.