Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebutkan realisasi penyaluran pupuk subsidi mencapai 3,83 juta ton.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyatakan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi secara nasional telah mencapai sebesar 3,83 juta ton. Adapun rinciannya pupuk Urea sebesar 2,25 juta ton dan pupuk NPK 1,55 juta ton.
Menurutnya stok pupuk bersubsidi secara nasional yang tersedia di gudang lini III atau tingkat kabupaten tercatat 853.255 ton atau setara 353 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah. Adapun rinciannya, Urea sebesar 513.604 ton dan NPK sebesar 339.651 ton per tanggal 31 Juli 2023.
“Penyerapan pupuk bersubsidi biasanya akan kembali meningkat saat memasuki musim hujan yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Pada kesempatan ini, kios-kios akan kembali meningkatkan stoknya,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (1/8/2023).
Wijaya menambahkan perseroan juga mendorong peningkatan kemampuan dan pelayanan penyaluran pupuk bersubsidi, dengan menerapkan digitalisasi kios.
Sebagai informasi, Pupuk Indonesia telah melakukan uji coba digitalisasi kios di 5 provinsi, yaitu Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan. Dalam waktu dekat, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian akan terus memperluas wilayah penerapan digitalisasi kios.
Baca Juga
Wijaya menilai digitalisasi kios akan mengubah secara drastis proses administrasi kios, dari sebelumnya mengisi banyak formulir kertas, kini semua terekam secara digital dan online dalam sebuah aplikasi. Dengan begitu, setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi tercatat secara real time, sehingga meningkatkan transparansi hingga ketepatan penerima pupuk bersubsidi.
“Selain itu juga dapat meningkatkan pelayanan kepada petani, karena petani cukup membawa KTP untuk menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi,” jelas Wijaya.