Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Raup Laba Bersih Rp1,3 Triliun Semester I/2023

Indika Energy (INDY) mencatatkan penurunan laba bersih 55,2 persen menjadi Rp1,3 triliun pada semester I/2023.
CEO Grup Indika Energy Azis Armand/Bisnis.
CEO Grup Indika Energy Azis Armand/Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi dan batu bara yang terdiversifikasi PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan penurunan laba bersih 55,2 persen menjadi US$89,8 juta atau setara Rp1,3 triliun (kurs Jisdor Rp15.092 per dolar AS) di kuartal I/2023.

Sepanjang semester I/2023, INDY mencatatkan laba bersih sebesar US$89,8 juta atau menurun 55,2 persen dari US$200,7 juta pada periode yang sama tahun 2022. Sedangkan laba inti tercatat sebesar US$114,4 juta.

Sepanjang enam bulan pertama 2023, INDY membukukan pendapatan US$1,67 miliar atau setara Rp25,2 triliun. Pendapatan ini turun 13,7 persen dari US$1,93 miliar di semester I/2022. 

Manajemen INDY dalam keterangan resminya mengatakan penurunan pendapatan terutama berasal dari target volume produksi batu bara tahun penuh 2023 Kideco Jaya Agung (Kideco) yang turun menjadi 31 juta ton sesuai persetujuan pemerintah, curah hujan yang tinggi, dan turunnya produktivitas kontraktor yang berdampak pada operasional pertambangan batu bara di Kideco. Pada enam bulan 2023, volume penjualan batu bara Kideco turun sebesar 11,7 persen menjadi 15 juta ton.

Sebagai hasilnya, secara konsolidasi INDY mencatat laba kotor semester I/ 2023 sebesar US$349,9 juta, atau turun sebesar 47,7 persen dibandingkan semester I/2022. Marjin laba kotor INDY juga turun dari 34,5 persen menjadi 20,9 persen pada semester I/2023, yang terutama disebabkan oleh tarif pajak royalti batubara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang lebih tinggi. 

Sementara itu, beban penjualan, umum dan administrasi meningkat sebesar 28,7 persen menjadi US$119,2 juta pada 6 bulan 2023 dibandingkan US$92,6 juta pada 6 bulan 2022.

Perseroan membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$89,8 juta atau setara Rp1,3 triliun pada semester I/2023, atau menurun 55,2 persen dari US$200,7 juta pada periode semester I/2022.

INDY juga mencatatkan laba inti sebesar US$114,4 juta pada semester I/2023, atau turun sebesar 52,4 persen dibandingkan dengan US$240,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Vice President Director dan Group CEO Indika Energy Azis Armand menuturkan sepanjang enam bulan 2023 Indika Energy semakin meningkatkan performa Environmental, Social and Governance (ESG) dan memperkuat diversifikasi di sektor non-batu bara, termasuk dalam bidang energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions

“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi nasional, dan selaras dengan aspirasi kami untuk mencapai netral karbon atau net-zero pada tahun 2050. Pada 2022, Indika Energy mencatat penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 14,0 persen. Selain itu, Indika Energy berkomitmen untuk terus mengembangkan investasi di sektor non-batubara,” tutur Azis dalam keterangan resminya, Selasa (1/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper