Bisnis.com, JAKARTA - Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023 yang ditopang berbagai anak usaha. BNBR pun berhasil mencatatkan laba dari tahun sebelumnya rugi bersih.
BNBR meraih pendapatan bersih sebesar Rp1,96 triliun pada semester I/2022, naik 52,01 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp1,29 triliun.
BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 133,41 miliar, 383,03 persen dari sebelumnya Rp27,62 miliar. BNBR pun membukukan laba bersih Rp95 miliar per Juni 2023, berbalik dari rugi bersih Rp105,74 miliar pada semester I/2022.
Torehan kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan, antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp 1,12 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) sebesar Rp 642,19 miliar, PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp 202,86 miliar dan PT Bangun Bantala Indonesia (BBI) sebesar Rp1,35 miliar.
Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie menyatakan, pencapaian prestasi ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. Selain itu, langkah efisiensi dan pilihan pengembangan usaha baru yang tepat telah membuahkan kinerja positif.
"Ke depan, raihan ini kami optimis akan berlanjut sejalan dengan akselerasi proyek-proyek penting yang terus dikembangkan,” jelas Anindya N Bakrie dalam keterangan resmi, dikutip Senin (31/7/2023).
Baca Juga
Hingga semester I/2023 BNBR terus mengembangkan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha, yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR).
Selain itu, BNBR juga tengah mempersiapkan ekspansi untuk proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya.
“Meski demikian, sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama, diikuti sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” jelas Anindya Bakrie.
Sejumlah unit usaha BNBR berhasil menorehkan prestasi menggembirakan sepanjang semester I/2023. PT Bakrie Pipe Industries (BPI) contohnya, mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,09 triliun, atau naik 100 persen dibanding pendapatan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp547,16 miliar.
Kenaikan pendapatan BPI mayoritas berasal dari order sektor migas sebesar Rp 515 miliar, naik sebesar Rp315 miliar dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 199,6 miliar.
Adapun dari sektor kelistrikan dan General Market menyumbang pendapatan sebesar Rp 578,8 miliar, naik Rp 231 miliar dari Rp 147,6 miliar di periode sama di tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) naik sebesar 30,2 persen terutama berasal dari Tridaya Esa Pakarti sebesar Rp19,5 miliar, dari sektor migas Rp 7,7 miliar, dari Elnusa Fabrikasi Konstruksi Rp 5,5 miliar, dan dari Jaya Semanggi Enjinering sebesar Rp1,8 miliar.
Pendapatan PT Bakrie Autoparts naik 28,7 persen, dari Rp422 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp543,2 miliar di semester I/2023. Hal ini terjadi terutama karena adanya kenaikan volume penjualan.
Kenaikan ini berasal dari wholesale ATPM khususnya Mitsubishi dan Hino yang naik 36 persen menjadi 11,9 Kton sedangkan dari pasar suku cadang turun 3 persen (530 ton).