Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Sebut AS Jauhi Resesi, IHSG Hari Ini Siap Pesta Pora?

The Fed menyatakan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) menjauhi fase resesi. Apakah hal tersebut akan menjadi katalis positif bagi laju IHSG?
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serika Federal Reserve (The Fed) menyatakan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) menjauhi fase resesi. Apakah hal tersebut akan menjadi katalis positif bagi laju IHSG?

Dalam pernyataan resminya setelah menggelar pertemuan (FOMC), Ketua The Fed Jerome Powell menyebut masih banyak yang harus dilakukan untuk melihat soft landing seperti itu.

Menurutnya, AS memiliki kesempatan agar inflasi kembali ke target tanpa kehilangan tingkat pekerjaan yang tinggi.

"Jadi staf sekarang melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi akan terjadi akhir tahun, tetapi mengingat ketahanan ekonomi baru-baru ini, mereka tidak lagi memperkirakan resesi," katanya seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (27/7/2023).

Sebelumnya, ekonom memprediksi badai resesi akan menghadang ekonomi pada tahun ini. Perekonomian AS diperkirakan jatuh ke dalam resesi pada kuartal III/2023. Hal itu terlihat dari indeks perputaran siklus bisnis yang turun 15 bulan berturut-turut pada Juni 2023.

Penurunan ini dipengaruhi prospek konsumen yang melemah dan meningkatnya klaim pengangguran, menandai rangkaian penurunan terpanjang sejak masa menuju resesi 2007-2009.

The Conference Board pada Kamis (20/7/2023) mengumumkan Leading Economic Index, atau ukuran yang mengantisipasi kegiatan ekonomi di masa depan turun 0,7 persen menjadi 106,1 pada Juni 2023, menyusul penurunan yang direvisis sebesar 0,6 persen pada Mei 2023.

Sementara itu, laporan harga konsumen Juni menunjukkan perlambatan inflasi menjadi 3 persen dari puncaknya 9,1 persen tahun lalu, para pembuat kebijakan telah menyatakan keprihatinan tentang apa yang disebut inflasi "inti", tidak termasuk makanan dan energi, yang turun lebih lambat.

FOMC selanjutnya akan menggelar pertemuan 19 September dan 20 September dan dilanjutkan pada 31 Oktober dan 1 November.

Ketua The Fed, Jerome Powell juga akan memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi pandangan bank sentral tentang jalur suku bunga di masa depan pada simposium tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada akhir Agustus.

"Ke depan, kami akan terus mengambil pendekatan yang bergantung pada data dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat," kata Powell pada konferensi pers pasca pertemuan.

Di sisi lain, MNC Sekuritas menilai IHSG yang menguat 0,4 persen ke 6,948 pada perdagangan hari sebelumnya masih didominasi oleh volume pembelian.

"Target penguatan yang kami berikan di 6.954 sudah tercapai, saat ini diperkirakan posisi IHSG sedang berada di akhir wave iii dari wave (a) dari wave [iii]. Waspadai adanya koreksi dari IHSG untuk membentuk wave iv ke rentang area 6.789-6.877, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya lanjutan penguatan ke 6.989-7.013," tulis tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper