Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Saham Emiten Properti Turun Meski BI Tahan Suku Bunga

Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan tingkat suku acuan tidak membuat saham di sektor properti meriah hari ini.
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan tingkat suku acuan tidak membuat saham di sektor properti meriah hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan tingkat suku acuan tidak membuat saham di sektor properti meriah hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan tingkat suku acuan di level 5,75 persen rupanya tidak membuat saham di sektor properti menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (25/7/2023). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks sektor properti membukukan pelemahan sebesar 0,04 persen menuju level 762,62. Penurunan ini terjadi di tengah menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik tipis 0,27 persen atau 18,31 poin menjadi 6.917,71. 

Seturut dengan pelemahan indeks sektor properti, sejumlah saham di sektor ini juga parkir di zona merah. PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), misalnya, turun 3,55 persen ke Rp190 per saham, disusul PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) yang turun 2,98 persen ke Rp163.

Raksasa properti lainnnya juga tidak ketinggalan. Saham CTRA menurun 0,88 persen ke level Rp1.125, disusul DILD melemah 0,81 persen menuju Rp246, saham PWON turun 0,80 persen ke Rp494, sementara SMRA menurun 0,72 persen ke posisi Rp685. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan kebijakan BI yang kembali menahan tingkat suku bunga acuan memang berdampak minim terhadap IHSG, begitu pula bagi sektor properti. 

“Karena memang sudah diproyeksikan sebelumnya, dan ke depan juga ketidakpastian masih tinggi terkait suku bunga ini. Oleh sebab itu, emiten properti justru dilanda aksi profit taking,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (25/7). 

Dia juga menuturkan bahwa IHSG juga sudah berada di level tertinggi selama tiga bulan terakhir. Para pelaku pasar juga masih menunggu kebijakan suku bunga acuan The Fed dan bank sentral lainnya, sehingga membuat kalangan investor cenderung menahan diri. 

BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 24-25 Juli 2023 kembali menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Adapun suku bunga deposit facility tetap di level 5 persen, dan suku bunga lending facility tetap 6,5 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan sikap kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali di kisaran 3 plus minus 1 persen pada sisa tahun ini dan berada di rentang 2,5 plus minus 1 persen pada 2024. 

Dia juga menuturkan bahwa fokus kebijakan bank sentral diarahkan pada penguatan stabilitas nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor, serta memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global yang terjadi saat ini. 

Selain itu, kebijakan insentif likuiditas makroprudensial diperkuat untuk mendorong kredit pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata, serta pembiayaan inklusif dan hijau.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper