Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek IPO 3 Entitas Usaha BUMN Pertamina, Layak Dikoleksi?

Rencana IPO 3 entitas usaha BUMN Pertamina, Pertamina International Shipping, PT Pertamedika Indonesia Healthcare dan PHE diramal memiliki prospek menarik.
Rencana IPO 3 entitas usaha BUMN Pertamina, Pertamina International Shipping, PT Pertamedika Indonesia Healthcare dan PHE diramal memiliki prospek menarik./Istimewa
Rencana IPO 3 entitas usaha BUMN Pertamina, Pertamina International Shipping, PT Pertamedika Indonesia Healthcare dan PHE diramal memiliki prospek menarik./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dari tiga entitas usaha BUMN Pertamina, PT Pertamina International Shipping, PT Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation, dan PT Pertamina Hulu Energi menarik untuk dicermati.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai rencana IPO entitas usaha Pertamina tersebut memiliki prospek baik ke depan.

Frankie mengatakan Pertamina International Shipping (PIS), sebagai perusahaan jasa pelayaran distribusi energi, bakal menggunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis ke berbagai jenis angkutan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

“Terlebih lagi PIS sendiri memang memiliki jalur pelayaran hampir ke seluruh wilayah Nusantara, dengan IPO ini dapat mendongkrak nilai kompetitif dibandingkan perusahaan sejenisnya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/7/2023).

Sementara itu, dia mengatakan Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) juga memerlukan suntikan dana karena perusahaan banyak mengakuisisi rumah sakit BUMN lainnya.

Frankie memandang dana IPO tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas rumah sakit di bawah naungan IHC. Dengan demikian, hal ini dapat memberikan masyarakat Indonesia pilihan untuk berobat di dalam negeri.

Adapun Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menggunakan dana IPO untuk eksplorasi migas baru. Kendati demikian, Frankie menilai IPO PHE memiliki risiko khususnya dry hole.

“Tetapi, jika kita melihat pengalaman yang dimiliki oleh PHE yang sudah puluhan tahun dan telah mengelola 40 wilayah kerja diproyeksikan dapat meminimalkan risiko tersebut,” tuturnya.

Menurut Frankie, aksi IPO dari entitas usaha Pertamina cukup menarik mengingat perusahaan pelat merah ini mampu meraup laba bersih terbesar di Indonesia pada 2022 dengan perolehan sebesar US$3,81 miliar atau setara Rp57 triliun.

“Jadi, dapat dikatakan perusahaan Group Pertamina memiliki potensi dan prospek yang cerah, dengan tambahan dana IPO nantinya, perusahaan-perusahaan ini menjadi menarik untuk dicermati oleh investor,” kata Frankie.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi, mengatakan bahwa pihaknya masih terus menyiapkan beberapa tahapan guna merealisasikan aksi korporasi tersebut.

“Sekarang ini bisa dikatakan kita sedang prepare bagaimana kita pada saat IPO ini sendiri siap, jadi masih tahap bagaimana kita secara bisnis ini punya bertumbuh punya perencanaan yang jelas termasuk buka office di mana,” kata Yoki, Rabu (12/7/2023).

Menurutnya, rencana IPO itu untuk menunjang target perseroan untuk menjadi salah satu menjadi perusahaan perkapalan utama di Asia Tenggara pada bisnis shipping marine logistic.

Sementara itu, IHC juga tengah menyiapkan rencana IPO. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama HIC Mira Dyah Wahyuni dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).

Mira mengatakan bahwa selain mempersiapkan IHC melantai di bursa dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengembangkan rumah sakit (RS) yang berada di bawah naungan IHC.

Di antaranya, RS Pelni (Merial Tower), RS Pertamina Pusat (RSPP), RS Pertamina Balongan, RS Pertamina Cirebon, hingga RS Pertamina Jaya (RSPJ).

“Kami juga akan melakukan perbaikan, baik fisik maupun fasilitas seperti renovasi di RS Rantau, Aceh, kemudian RS Brandan karena rumah sakitnya kecil-kecil dan gayanya masih kuno,” tutur Mira.

Pertamina juga dikabarkan bakal memboyong PHE untuk melantai di Bursa. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan IPO PHE belum masuk dalam daftar perusahaan yang antre IPO pada semester II/2023.

“Jadi IPO PHE itu saat ini kami juga belum bisa memberikan secara detail karena masih dalam proses penelaahan di kami dan sekarang belum praefektif, tunggu saja semoga bisa masuk di tahun ini,” katanya dalam paparan hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (4/7/2023).

IPO Pertamina Hulu Energi sebelumnya dikabarkan akan mencapai Rp30 triliun. Dengan target raihan dana tersebut, IPO PHE akan menjadi yang terbesar di BEI, mengalahkan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) senilai Rp21,9 triliun.

Adapun, Grup Pertamina yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia saat ini adalah PT Elnusa Tbk. (ELSA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau Pertamina Gas Negara (PGN), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper