Bisnis.com, JAKARTA — PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) telah menandatangani kontrak untuk pengangkutan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah sisa pembakaran batu bara dari PLTU sebanyak 660.000 ton.
Nilai kontrak diestimasikan sebesar Rp35 miliar dari perusahaan semen raksasa asal China, PT CONCH Cement Indonesia yang telah ditandatangani kedua pihak pada Senin, (10/7/2023).
Dalam kontrak tersebut, nantinya MPXL akan bertanggung jawab untuk mengangkut limbah batu bara PLTU ke lokasi pabrik semen untuk dimanfaatkan dalam proses pembuatan semen.
"Kontrak ini bukan hanya akan memberikan manfaat finansial bagi PT MPX Logistics International Tbk, tetapi juga akan meningkatkan citra perusahaan sebagai mitra yang handal dalam industri logistik," ujar Direktur Utama MPXL Wijaya Candera dalam keterangannya dikutip Rabu, (12/7/2023).
Dari catatan pemberitaan Bisnis, MPXL membidik target perolehan kontrak kerja sama senilai Rp65 miliar pada 2023.
Dari target tersebut, MPXL telah mengamankan kontrak dengan SINOHYDRO-NEM CONSORTIUM atau anak perusahaan Power China untuk bekerja sama dalam Pembangunan Mega Project Smelter Amman Mineral.
Baca Juga
Kontrak tersebut adalah kontrak jasa pengangkutan dan pemasok material terutama semen curah tipe OPC dan tipe V di project Smelter Aman Mineral Sumbawa, dengan kapasitas total 100.000 ton.
Proyek lain yang sedang dijajaki adalah di Ibu Kota Negara (IKN). Proyek tersebut merupakan proyek dengan partner MPXL yang sedang membangun batching plant atau pabrik beton.
Manajemen MPXL optimistis kenaikan kinerja di semester II/2023 ini akan melebihi target yang ditetapkan perseroan dengan adanya tambahan kontrak jasa angkut FABA PLTU ini. Periode kontrak selama dua tahun perseroan akan berakhir pada Juli 2025.
Adapun, pada semester I/2023, MPXL mengklaim telah membukukan kenaikan pendapatan 24 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp63,5 miliar dibanding periode sama 2022 senilai Rp51,3 miliar.
"Kenaikan pendapatan ini sendiri ditopang dari segmen penjualan material untuk proyek Amman Smelter Sumbawa dan proyek pabrik kertas di Kaltara," ujarnya.
Dari sisi laba, perseroan mengklaim laba bersih positif tumbuh 28 persen yoy menjadi Rp4,35 miliar dibanding semester I/2022 senilai Rp3,39 miliar.
Wijaya menambahkan, pencapaian kinerja perseroan ini akan terus tumbuh seiring dengan mulai beroperasi 10 unit kendaraan truk tronton tanki baru pada Juli 2023.
"Perseroan juga menambah pesanan 5 unit truk baru jenis trailer dan 10 unit dump truk tronton untuk memenuhi kebutuhan kontrak jasa angkut FABA PLTU ini," pungkasnya.