Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Akhiri Pekan di Zona Merah, Diprediksi Lanjutkan Pelemahan

IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (10/7/2023) setelah ditutup melemah ke level 6.716,45 pada akhir perdagangan Jumat (7/7/2023).
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.716,45 pada akhir perdagangan Jumat (7/7/2023). Indeks komposit ini diperkirakan akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok, Senin (10/7/2023).

Mengutip data Bloomberg pada perdagangan Jumat (7/7/2023) IHSG turun 0,60 persen atau 40,87 poin ke 6.716,45. Sebanyak 245 saham parkir di zona hijau, 298 saham terkoreksi, dan 195 saham stagnan.

Tim riset Phintraco Sekuritas menyebutkan pergerakan IHSG pada Senin (10/7/2023) akan dipengaruhi oleh respons pelaku pasar terhadap realisasi data pengangguran di AS pada Jumat malam. 

Sebelumnya, sejumlah indikator awal menunjukan bahwa kondisi sektor tenaga kerja di AS relatif solid. Hal ini diyakini mendukung kecenderungan The Fed untuk tetap menaikan suku bunga acuan.

"IHSG kembali ke bawah MA20 pada Jumat dan sejalan dengan koreksi tersebut, Stochastic RSI membentuk death cross pada overbought area dan MACD membentuk penyempitan positive slope. Keduanya mendukung potensi pullback lanjutan di Senin (10/7/2023)," tulis Analis Phintraco Sekuritas, dikutip Minggu (9/7/2023).

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan melemah ke kisaran support 6.680-6.700 pada Senin (10/7/2023). Pelaku pasar agar mewaspadai level psikologis 6.700 hingga support 6.680.

Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia turun US$1,8 miliar month on month ke US$137,5 miliar. Meski turun, jumlah tersebut masih cukup membiayai 6,1 bulan impor, jauh lebih tinggi dari standar kecukupan internasional di tiga bulan impor.

Adapun, saham-saham yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar meliputi ACES, TLKM, BRIS, ASII, GGRM, KLBF dan AKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper