Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpeluang Rebound, Rekomendasi Saham AMRT hingga GOTO

RHB Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700 hingga 6.800.
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rebound dan melaju di rentang 6.700 hingga 6.800 pada perdagangan hari ini, Jumat (7/7/2023). 

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan secara teknikal IHSG terlihat kembali melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume.

“Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal [pullback], namun selama bertahan di atas support garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA100 untuk melanjutkan fase bullish-nya,” katanya dalam riset harian. 

Rentang  pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700 hingga 6.800, dengan beberapa rekomendasi saham dari RHB Sekuritas, di antaranya:

  • AMRT Buy area disekitar Rp2.650 dengan target jual di Rp2.780 hingga Rp2.860. Cut loss di Rp2.550.
  • EXCL Buy area disekitar Rp2.000 dengan target jual di Rp2.130 hingga Rp2.270. Cut loss di Rp1.915.
  • BRMS Buy area disekitar Rp141 dengan target jual di Rp150 hingga Rp162. Cut loss di Rp133.
  • ENRG Buy area disekitar Rp220 dengan target jual di Rp236 hingga Rp246. Cut loss di Rp212.

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pelemahan indeks-indeks global memperkuat kecenderungan pullback IHSG di Jumat (7/7). Secara teknikal, IHSG memasuki resistance area bersamaan dengan kondisi overbought pada Stochastic RSI. Dengan demikian, untuk saat ini waspadai potensi pullback ke kisaran 6.680.

“Kondisi sektor ketenagakerjaan AS yang solid membangun spekulasi terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed. Dalam FOMC terakhir The Fed diyakini masih akan menaikan suku bunga acuan, tapi dengan slower pace,” katanya. 

Sementara ECB masih dibayangi oleh perlambatan aktivitas ekonomi, terutama di sisi manufaktur dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

Pasar tampaknya akan berhati-hati di akhir pekan ini hingga awal pekan depan, jelang rilis data inflasi AS, Jerman dan Tiongkok di pekan depan. Data tersebut merupakan salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangkan penetapan sukubunga acuan.

“Pasar dapat perhatikan potensi rebound lanjutan pada ASII, BBCA, GOTO, MNCN, GGRM dan AKRA,” imbuh Valdy. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper