Bisnis.com, JAKARTA – Saham TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mengkudeta PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) milik Lo Kheng Hong dari posisi saham tercuan atau top gainers setelah melesat lebih dari 20 persen hari ini.
Pada perdagangan Kamis (6/7/2023) pukul 10.10 WIB, saham TOBA memuncaki papan top gainers setelah melesat 22,50 persen ke posisi Rp490 per saham. Sepanjang sesi TOBA bergerak pada rentang 404 hingga 492.
Hingga berita ini ditulis, saham TOBA telah diperdagangakan sebanyak 83,38 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp37,26 miliar dalam 9.019 kali perdagangan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp3,97 triliun.
Adapun saham GJTL terpantau naik 0,43 persen atau 5 poin ke level 1.175. GJTL bergerak pada rentang 1.160-1280 pada pagi ini. Saham produsen ban ini telah diperdagngkan sebanyak 86,80 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp106,10 miliar.
Pergerakan harga saham GJTL hari ini lebih 'kalem' dibanding perdagangan hari-hari sebelumnya. Dimana pada kemarin (5/7/2023) saham GJTL mampu memuncaki top ganiers dengan penguatan hingga 20,62 persen atau naik 200 poin ke angka Rp1.170.
Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) saham favorit Lo Kheng Hong ini juga menghuni daftar top gainers setelah melesat 14,79 persen atau 125 poin ke level 970.
Baca Juga
Sebelumnya, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan TOBA sejatinya masih bergerak downtrend di dalam pola parallel channel dalam jangka menengah.
“Namun beberapa minggu terakhir terdeteksi mulai adanya pola bottoming,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (26/6/2023).
Meski demikian, tren gerak yang datar dari bottoming phase ini belum akan berakhir apabila TOBA tak mampu tembus resistance MA50 sekaligus neckline di harga Rp424 sebagai titik average up.
Liza merekomendasikan spekulatif buy untuk saham TOBA namun membeli secara bertahap untuk keamanan investasi. Namun saham TOBA direkomendasikan untuk jual ketika closing di bawah support MA10 & MA20 yaitu Rp396-Rp392.
Sejalan dengan hal itu Founder Komunitas CTA Saham Zakaria Siregar menjelaskan secara jangka pendek kondisi indikator technical TOBA sudah bottoming, tetapi untuk jangka menengah masih rawan koreksi di bawah Rp374.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, produsen motor listrik patungan antara GOTO dan TOBA, Electrum, resmi memulai pembangunan pabrik motor listrik pertamanya.
Pabrik motor listrik pertama ini dibangun di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir dalam sambutannya mengatakan pembangunan pabrik ini menjadi wujud kerja sama TOBA dan GOTO dalam mewujudkan transisi energi dan pengurangan emisi nasional.
"Di pabrik ini kami bekerja sama dengan mitra untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkesinambungan," kata Pandu, Jumat (23/6/2023). Pandu mengatakan pabrik Electrum akan dibangun di kawasan dengan luas 3 hektare (ha).
Pabrik akan memiliki kapasitas produksi 250.000 motor listrik per tahun dan beroperasi dengan mengacu pada aspek environment, social and governance (ESG).