Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor batu bara Australia diperkirakan meningkat setidaknya dalam tiga tahu ke depan. Hal itu didorong oleh potensi kenaikan permintaan di India dan Asia Tenggara.
Dalam laporan triwulanan terbaru dari Pemerintah Australia, pengiriman batu bara termal dan metalurgi yang masing-masing digunakan untuk pembangkit listrik dan pembuatan baja akan terus meningkat volumenya hingga setidaknya pada 2025.
Permintaan batu bara Australia oleh China juga mulai meningkat, setelah larangan informal dicabut pada awal tahun 2023, menurut laporan tersebut.
Australia pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia telah lama dianggap lamban dalam masalah iklim.
Apalagi Pemerintah Australia di bawah kendali Partai Buruh melalui Perdana Menteri Anthony Albanese telah berusaha untuk mendefinisikan ulang negara tersebut sebagai kekuatan utama di sektor mineral dan energi bersih yang kritis, tetapi juga terus mendukung pertumbuhan sektor batu bara dan gas.
Ekspor batu bara termal, satu-satunya penyebab terbesar perubahan iklim, akan mengalami pertumbuhan volume terbesar, yakni naik 7,3 persen pada tahun ini. Sementara itu, ekspor batu bara metalurgi akan naik 2,6 persen. Namun, nilai ekspor tersebut diproyeksikan akan turun tajam seiring turunnya harga batu bara.
Baca Juga
Penjualan gas alam cair di luar negeri, bahan bakar fosil yang tidak terlalu berpolusi yang merupakan ekspor terbesar ketiga Australia, akan turun pada tahun yang berakhir Juni 2024, menurut laporan tersebut.
Ekspor komoditas yang digunakan dalam transisi energi, termasuk litium, tembaga, dan nikel, akan mengalami persentase pertumbuhan terbesar. Ekspor litium akan meningkat antara 20 persen dan 30 persen untuk setiap tiga tahun fiskal berikutnya.
Secara keseluruhan, ekspor energi dan mineral Australia menghasilkan sekitar 460 miliar dolar Australia pada tahun fiskal 2022-2023 yang berakhir Jumat. Capaian itu menjadi yang terbesar sepanjang sejarah berkat lonjakan harga komoditas yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Namun angka itu akan turun tajam di tahun-tahun mendatang, menurut laporan itu.