Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Jelang Rilis Data Inflasi, Saham BBRI-GOTO Menguat

Saham BBRI, TLKM, GOTO naik mendorong laju IHSG jelang rilis data inflasi hari ini.
Saham BBRI, TLKM, GOTO naik mendorong laju IHSG jelang rilis data inflasi hari ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham BBRI, TLKM, GOTO naik mendorong laju IHSG jelang rilis data inflasi hari ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (3/7/2023), jelang rilis data inflasi. Saham BBRI, TLKM, GOTO mendorong laju IHSG.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di posisi 6.661 dan melesat ke posisi tertinggi 6.678,7 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 203 saham menguat, 110 saham melemah, dan 277 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau naik menjadi Rp9.500 triliun.

Saham SBMA terpantau melesat 9,59 persen ke Rp160. Kemudian disusul MOLI dan ADCP yang naik masing-masing 3,81 persen dan 3,45 persen.

Dari jajaran big caps, BBRI menguat 0,92 persen ke level Rp5.475, TLKM menguat 0,25 persen ke level Rp4.010, dan GOTO menyusul dengan kenaikan 1,82 persen.

Sementara itu, big caps lain tercatat melemah seperti BBCA yang turun 0,82 persen ke level Rp9.075, dan UNTR turun 1,50 persen ke level Rp22.925.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus meprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di 6.627-6.685.

Nico menuturkan sentimen akan datang dari Bank Sentral AS, dengan Jerome Powell yang yang mengatakan tingkat suku bunga kemungkinan besar masih akan diperlukan untuk menurunkan inflasi pada target The Fed, yaitu 2 persen.

Powell menuturkan tekanan masih datang dari Inflasi yang masih tinggi dan proses untuk mengembalikan Inflasi kepada target 2 persen, masih jauh dari proses.

"Kata kata Powell, sedikit banyak menggambarkan bahwa kenaikkan tingkat suku bunga setidaknya akan terjadi 2 kali hingga akhir tahun, dan tidak menutup kemungkinan tingkat suku bunga akan naik lebih dari 2 kali pada tahun ini. Meskipun Inflasi mengalami penurunan yang cukup baik menurut kami, tapi ternyata tidak cukup baik bagi The Fed," kata Nico dalam risetnya, Senin (3/7/2023).

Sementara dari dalam negeri, sentimen datang dari IMF dalam laporannya yang memberi catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan pemulihan yang baik setelah pandemi Covid-19. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami moderasi di kisaran 5 persen pada 2023.

Namun, lanjut Nico, IMF juga memberikan catatan yang dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, agar Indonesia tidak terlena. IMF menyampaikan ekonomi Indonesia dapat tumbuh melambat hal ini dipengaruhi lesunya permintaan dari mitra dagang Indonesia, lesunya pasar tenaga kerja Indonesia, dipastikan akan meredam akibat adanya tekanan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper