Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dipengaruhi Data Inflasi, Cermati 4 Saham Potensi Cuan

IHSG diproyeksi dapat menuju level 6.750 pada perdagangan hari ini Senin, (3/7/2023), seiring dengan rilis data inflasi.
IHSG diproyeksi dapat menuju level 6.750 pada perdagangan hari ini Senin, (3/7/2023), seiring dengan rilis data inflasi. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG diproyeksi dapat menuju level 6.750 pada perdagangan hari ini Senin, (3/7/2023), seiring dengan rilis data inflasi. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat menuju level 6.750 pada perdagangan hari ini Senin, (3/7/2023) seiring dengan rilis data inflasi Juni 2023. Saham TLKM, BBNI, BFIN, dan MPMX berpotensi cuan.

Pada penutupan perdagangan Selasa (27/6/2023) sebagai hari terakhir paruh pertama 2023, IHSG ditutup di zona merah dengan turun 0,04 persen ke level 6.661,87. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.679,62 hingga 6.652,90. Adapun secara akumulasi semester I/2023, IHSG turun sebesar 2,09 persen.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat mencoba melakukan rebound dan breakout resistance garis MA20 dengan tidak membuat Lower Low (LL) level. IHSG pun diperkirakan bergerak pada kisaran 6.600 hingga 6.750.     

"Jika IHSG mampu breakout resistance garis MA20 maka berpeluang melanjutkan kenaikan dan menguji resistance garis MA50 sekaligus resistance fase bearish jangka menengah," ujar Wafi dalam riset, Senin, (3/7/2023).     

Beberapa rekomendasi saham yang menjadi pilihan RHB Sekuritas hari ini adalah TLKM, BBNI, BFIN, dan MPMX.

Dia mengatakan, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM)  terlihat kembali melakukan rebound disertai volume meski dengan bearish candle. Selama bertahan diatas garis MA5-nya maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya dan menguji resistance garis MA50.

Rekomendasi buy disematkan untuk saham TLKM area di sekitar Rp3.980 dengan target jual di Rp4.090 hingga Rp4.180. Sedangkan cut loss di Rp3.940.

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume dan menguji resistance garis MA50. Jika mampu breakout resistance garis MA50 maka akan mengonfirmasi fase bullish-nya dan berpeluang untuk menguji level tertingginya di bulan Mei 2023.

Saham BBNI mendapatkan rekomendasi buy di area sekitar Rp9.100 dengan target jual di Rp9.300 hingga Rp9.550. Sementara itu, cut loss di Rp9.025.

Emiten pembiayaan Garibaldi 'Boy' Thohir, PT BFI Finance Tbk. (BFIN) terlihat melakukan rebound dari support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA20 maka berpeluang untuk melanjutkan fase bullish-nya dan menguji level tertingginya di Juni 2023.

RHB Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham BFIN di area sekitar Rp1.410 dengan target jual di Rp1.475 hingga Rp1.535. Sedangkan cut loss di Rp1.365.

Terakhir, emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) terlihat melakukan rebound dengan kicking candle dan breakout resistance garis MA20 disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA20 maka akan mengonfirmasi fase bullish-nya dan berpeluang untuk menguji resistance garis MA50.

Rekomendasi buy disematkan untuk saham MPMX di area sekitar Rp1.045 dengan target jual di Rp1.100 hingga Rp1.200. Sedangkan cut loss di Rp1.010.

Sementara itu, ekspektasi normalisasi inflasi pada Juni 2023 terus menguat. Meski dinamika perekonomian global masih memanas, pengendalian yang dilakukan oleh pemangku kebijakan mampu melahirkan optimisme soal ramahnya indeks harga konsumen (IHK).

Keyakinan itu pun bukannya tak berdasar. Data historis 2023 menunjukkan inflasi terus mencatatkan penurunan, terutama dalam dua bulan terakhir yang berbarengan dengan momentum Ramadan dan Idulfitri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April dan Mei masing-masing sebesar 4,33 persen dan 4 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) setelah sempat meninggi di level 4,97 persen pada Maret.

Tak berlebihan apabila menjadikan dua bulan terakhir sebagai salah satu indikator keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan inflasi IHK.

Maklum, Ramadan dan Lebaran acap kali diiringi dengan lesatan permintaan di seluruh elemen masyarakat sehingga secara tren selama ini pun tingkat inflasi terus meninggi.

Optimisme berlanjut pada Juni 2023. Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg pun mengestimasi rata-rata inflasi pada bulan lalu 3,67 persen dengan batas atas 3,92 persen dan batas bawah 3,52 persen.

Tentu ini adalah proyeksi yang menggembirakan. Bahkan dari 14 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg kompak memprediksi inflasi umum pada bulan lalu di bawah 4 persen alias menuju target pemerintah dan BI di level 3 persen.

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper