Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Diproyeksi Volatil Kuartal III/2023, Begini Prediksinya hingga Akhir Tahun

Harga Bitcoin diproyeksi volatil pada kuartal III dan lebih bullish di kuartal IV 2023.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Harga Bitcoin diproyeksi volatil pada kuartal III dan lebih bullish di kuartal IV 2023.Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Harga Bitcoin diproyeksi volatil pada kuartal III dan lebih bullish di kuartal IV 2023.Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Harga aset kripto terbesar, Bitcoin (BTC) diperkirakan akan lebih bergejolak pada kuartal III/2023 dan makin bullish pada kuartal terakhir.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, harga Bitcoin tahun ini mendapat dukungan dari Halving yang terjadi empat tahun sekali, dan yang baru- baru ini terjadi pada April. Saat peristiwa ini terjadi, nilai yang penambang dapatkan menjadi setengah. Akibatnya, jumlah koin menjadi terbatas dan diyakini akan mengerek harga.

Panji mengatakan pada kuartal ketiga Bitcoin akan cenderung volatil dengan peluang penguatan pada Juli dan Agustus disusul dengan koreksi pada September.

"September selalu menjadi bulan paling miris. Juli dan Agustus kita akan melihat bagaimana pergerakan Bitcoin menguat terus sampai ke US$32.000. Kalian bisa pantau, kalau bisa tembus bisa pertimbangkan akumulasi karena bakal ada potensi kenaikan impulsif sampai di Agustus.

Sementara di September kalian bisa wait and see atau jual secara bertahap, karena secara historilkal miris," katanya dalam webinar Ajaib Kripto, dikutip Jumat (30/6/2023).

Mengutip data Coinglass.com dalam 10 tahun terakhir, tiap Juli rata-rata harga Bitcoin naik 9,18 persen, kemudian pada Juli naik 4,09 persen, dan pada September kembali turun 5,64 persen.

Pada Juli, akan ada peluang bagi pelaku pasar untuk take profit, lalu pergerakan Bitcoin hingga Agustus akan menantikan laporan FOMC yang terjadi atas inflasi Juli.

"Juli ada peluang penutupan harga yang lebih tinggi sampai ke US$35.000 jika The fed kembali mempertahankan suku bunga, akan menggiring harga naik. Agustus akan ada data inflasi Juli," jelasnya.

The Fed kan mengatakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi, tapi belum disebutkan bulan apa saja. Jadi dua pekan pertama Juli akan ada aksi profit taking sebelum kembali menguat jika data inflasi sesuai prediksi pasar.

"Karena September ada potensi harga Bitcoin akan kembali turununtuk yang mau akumulasi bisa dicicil mulai sekarang dan untuk trading di Juli-Agustus kemudian dijual, take profit, dan bisa entry lagi di akhir September," ujarnya.

Selanjutnya, pada kuartal keempat diperkirakan akan menjadi bulan-bulan paling bullish untuk Bitcoin.

Secara historis, pada Oktober Bitcoin mencatat kenaikan rata-rata hingga 22,34 persen dalam 10 tahun terakhir, kemudian pada November melesat 50,61 persen, dan pada Desember naik 5,03 persen.

Adapun, pada perdagangan akhir Juni ini, Jumat (30/6/2023), Bitcoin terpantau bertahan di kisaran US$30.000 - US$31.000 dengan meenguat 1,61 persen dalam 24 jam dan menguat 2,17 persen dalam sepekan ke US$30.700 per koin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper