Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pendatang baru PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF) atau Relife Asia bergerak fluktuatif pada hari perdana melantai di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB saham RELF turun 4,44 persen ke posisi Rp86 per saham dari harga IPO-nya yaitu Rp90 per saham.
Hingga pukul 09.01 WIB, sebanyak 25,78 juta saham telah ditransaksikan dalam 982 kali transaksi dengan total nilai Rp2,22 miliar. Kapitalisasi pasar juga melambung hingga Rp498,32 miliar. Namun, pada 09.27 WIB, saham REFL berbalik arah menguat 2,22 persen ke posisi Rp92.
RELF menyelenggarakan penawaran umum dengan melepas 1,2 miliar saham ke publik. Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 20,95 persen dari modal disetor. RELF juga menunjuk PT UOB Kay Hian selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp90 per saham. Alhasil dana segar yang dikantongi emiten properti ini sebesar Rp108 miliar.
Secara bersamaan, RELF menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan. Waran Seri I ini akan diterbitkan dengan rasio 1:1.
Baca Juga
Manajemen RELF menjelaskan dana IPO tersebut akan digunakan untuk membeli tanah di dua lokasi berbeda guna pengembangan proyek real estate. Sebesar Rp27,5 miliar akan digunakan untuk membeli tanah seluas 2.750 m2 di Jakarta selatan sebagai pengembangan proyek real estate Greenland Jagakarsa.
Kemudian, sebanyak Rp56,5 miliar akan dialokasikan untuk tanah seluas 4 hektare di Semplak Barat, Kemang, Bogor. Tanah ini akan dikembangkan menjadi sekitar 300 unit rumah. Dan sisa perolehan dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. RelifeAsia saat ini memiliki proyek yang berlokasi di Kemang, Bogor, Jawa Barat. Proyek perumahan yang dikenal dengan nama Greenland Kemang ini dibangun di atas lahan seluas 13 Ha dengan total kurang lebih 1.000 unit rumah.
Per akhir 2022, unit yang sudah dipesan dan unit yang sudah dilakukan akad PPJB, secara kumulatif mencapai 124 unit rumah dengan potensi pendapatan sebesar Rp79,4 miliar.