Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Proyek Diversifikasi Emiten Batu Bara, dari ADRO hingga PTBA

Emiten batu bara mulai dari Adaro Energy Indonesia (ADRO) hingga Bukit Asam (PTBA) berlomba melakukan diversifikasi ke bisnis non-batu bara.
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo

Harum Energy (HRUM) hingga Bukit Asam (PTBA)

4. PT Harum Energy Tbk. (HRUM)

Emiten batu bara milik Kiki Barki Harum Energy atau HRUM tercatat aktif melebarkan sayapnya ke bisnis nikel. Bahkan, HRUM menargetkan pada 2 atau 3 tahun ke depan, bisnis nikel dapat berkontribusi hingga 50 persen ke total laba HRUM. 

Harum melakukan produksi nikel melalui PT Infei Metal Industry (IMI) dan PT Westrong Metal Industry (WMI). Selain produksi tambang, kedua anak usaha ini juga mengoperasikan smelter nikel dengan total kapasitas sekitar 84.000 ton per tahun.

HRUM pun akan terus menjajaki peluang ekspansi di sektor nikel, baik hulu maupun hilir. Ekspansi ini dilakukan untuk menambah sumber daya yang dimiliki HRUM, dan di saat yang sama melakukan ekspansi ke industri pengolahan. 

5. PT ABM Investama Tbk. (ABMM)

Emiten portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, ABM Investama atau ABMM menyampaikan akan terus melihat peluang diversifikasi yang tersedia di pasar, salah satunya di sektor perkebunan sawit atau sektor CPO.

ABMM memang belum memulai diversifikasinya. Akan tetapi, manajemen ABMM menuturkan terus melihat potensi diversifikasi dan akuisisi di sektor sawit, metal, dan juga akuisisi tambang batu bara. 

6. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)

Emiten batu bara pelat merah Bukit Asam atau PTBA juga aktif melakukan diversifikasi. Salah satu proyek diversifikasi yang akan dilakukan PTBA adalah pengembangan infrastruktur hydrogen fuel berskala besar di wilayah operasi PTBA, sebagai upaya pengurangan emisi karbon.

Selain itu, PTBA juga melakukan sinergi dengan pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 400 kilowatt-peak (kWp) di Jalan Tol Jasa Marga Group. 

Sebelumnya, PTBA telah melakukan pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang diresmikan pada 21 September 2022 lalu untuk menyambut pergelaran KTT G20 saat itu.  

PTBA juga telah membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS ini telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper