Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sempat mangkrak, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) bersama dengan PT Inalum (Persero) kembali menggarap proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dan ditargetkan mulai uji operasional atau commissioning pada Juni 2024.
Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Bagus Wirantaya mengatakan saat ini ANTM tengah menjajaki kerja sama dengan Chalieco (China Aluminium International Engineering Corporation Ltd.) yang merupakan BUMN asal China untuk mendirikan SGAR.
"Mudah mudahan ini bisa kami realisasikan sehingga benar-benar cadangan bauksit Antam memberikan nilai tambah bagi semangat hilirisasi," ujarnya dalam konferensi pers RUPST Antam, Kamis (15/6/2023).
Terkait dengan proyek SGAR di Mempawah, Antam menggandeng Inalum dengan proporsi kepemilikan saham Inalum 60 persen dan Antam 40 persen.
"Saat ini kami bersama sama, Inalum berkomitmen untuk bisa deliver project tersebut, sehingga bisa mulai commisioning pada Juni 2024," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah mencabut proyek pengerjaan SGAR Mempawah itu dari daftar proyek strategis nasional (PSN) lewat penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 pada akhir Juli 2022 lalu.
Baca Juga
Adapun, molornya proyek yang ditaksir mencapai US$1,7 miliar dengan kapasitas operasi 1 juta ton itu disebabkan karena perselisihan yang terjadi dari pihak pemegang konsorsium EPC yakni BUMN asal China, Chalieco dengan porsi saham awal 75 persen dan sisanya PTPP.
Proyek untuk pemurnian bijih bauksit itu sempat ditarget selesai pembangunan infrastrukturnya minimal 70 persen pada Maret 2022. Namun, perselisihan itu menghambat pengerjaan smelter di posisi 13 sampai 14 persen.
"Kami ucapkan terima kasih, dari Inalum dan MIND ID bisa menyelesaikan masalah tersebut. Progress saat ini 40 persen, diharapkan akhir tahun bisa sesuai target yang diharapkan," imbuh Dewa.