Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Franky Widjaja, Bos Sinar Mas Pemilik 1,64 Miliar Saham BUMI

Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang 1,64 miliar saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang 1,64 miliar saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang 1,64 miliar saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

Bisnis.com, JAKARTA - Bos Grup Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja ternyata memegang 1,64 miliar saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Jumlah aset sahamnya di BUMI bernilai sekitar Rp264 miliar pada 2022.

Franky Widjaja merupakan putra dari konglomerat pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, meninggal pada Januari 2019 di usia 95 tahun. Pada 2022, Forbes mencatat total kekayaannya mencapai US$10,8 miliar atau sekitar Rp157,2 triliun, ketiga terkaya di Indonesia.

Eka Tjipta Widjaja merupakan imigran China yang datang ke Indonesia, dan mulai menjual biskuit saat remaja. Widjaja dilaporkan menjual perbekalan kepada pasukan Indonesia.

Menikah dengan dua istri, Widjaja memiliki 15 anak. Saat ini, Sinar Mas miliknya memiliki bisnis di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.

Franky Widjaja menjalankan perusahaan raksasa minyak kelapa sawit Golden Agri-Resources ,sementara putranya Oei Hong Leong mengelola investasinya sendiri dari Singapura.

Franky Widjaja menjadi pemegang saham terbesar BUMI urutan ke-11, yang menguasai 1,64 miliar saham atau setara 0,44 persen pada 2022. Franky Widjaja menguasai saham BUMI lewat PT BCA Sekuritas.

Franky Widjaja pun menjadi investor ritel kedua terbesar di BUMI, setelah Bambang Sihono. Bambang memegang saham BUMI melalui PT Samuel Sekuritas Indonesia sebanyak 3,57 miliar saham (0,96 persen) dan PT RHB Sekuritas Indonesia 2,32 miliar (0,63 persen).

Adapun, lima pemegang saham utama BUMI ialah Mach Energy (Hongkong) Limited 45,76 persen, HSBC-FUND SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self 10,68 persen, Treasure Global Investments Limited 8,08 persen, NBS Clients 3,81 persen, Watiga Trust Ltd. 2,08 persen, UBS Switzerland AG-Client Assets -2049584001 2 persen.

Selanjutnya, di urutan ke-6 ada Barclays Capital Securities LTD SBL/PB Account 1,19 persen, PT Bakrie Capital Indonesia 1,18 persen, baru kemudian Bambang Sihono di urutan ke-9 dan ke-10, dan kemudian Franky Widjaja.

Saham BUMI pada akhir 2022 berada di posisi Rp161 per saham. Oleh karena itu, aset Franky Wijaya di saham BUMI setidaknya berkisar Rp264,04 miliar.

BUMI, yang juga merupakan kongsi Grup Bakrie dan Salim tersebut, menjadi emiten batu bara dengan target produksi terbesar pada 2023. BUMI menargetkan produksi batu baranya dapat mencapai 85 juta ton tahun ini.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan target produksi batu bara BUMI pada 2023 ini masih lebih rendah dibandingkan kapabilitas produksi BUMI di kondisi normal, yang mencapai 90 juta ton per tahun dari dua anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin).

Adapun, pada 2022 lalu BUMI membukukan produksi batu bara sebesar 71,9 juta ton. Produksi ini turun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 78,8 juta ton.

Sementara itu, Grup Sinar Mas menyampaikan fokus bisnisnya dalam 7 pilar utama, yakni industri kertas (pulp and paper), agribisnis kelapa sawit, bank dan asuransi, properti, energi dan pertambangan, telekomunikasi, serta sektor kesehatan.

Managing Director Sinar Mas Ferry Salman menyampaikan Grup Sinar Mas memiliki fokus 7 pilar, yaitu industri kertas (pulp and paper), agribisnis kelapa sawit, bank dan asuransi, properti, energi dan pertambangan, telekomunikasi, dan sektor kesehatan melalui Eka Hospital.

"Eka Hospital memang yang termuda, tetapi kami berkomitmen terus menambah jumlah rumah sakit," jelasnya di Kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper