Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MDKA Butuh Dana Rp11 Triliun, Rencanakan Obligasi hingga Patnership

PT Merdeka Copper and Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan capex dan investasi jumbo pada 2023 sehingga membuka peluang pendanaan lewat obligasi.
PT Merdeka Copper and Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan capex dan investasi jumbo pada 2023 sehingga membuka peluang pendanaan lewat obligasi. JIBI/Bisnis-Peni Widarti
PT Merdeka Copper and Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan capex dan investasi jumbo pada 2023 sehingga membuka peluang pendanaan lewat obligasi. JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang logam Grup Saratoga, PT Merdeka Copper and Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan capex dan investasi sebesar jumbo pada 2023. Untuk sumber pendanaan, manajemen membuka peluang penerbitan obligasi korporasi hingga patnership.

Presiden Direktur MDKA Albert Saputro mengatakan MDKA sedang menjalankan sejumlah ekspansi proyek sehingga membutuhkan dana besar. MDKA juga mempertimbangkan untuk mencari pendanaan dari aksi korporasi. 

"Saat ini, kami akan terus melihat kesempatan pendanaan yang berbeda, termasuk di pasar obligasi lokal, maupun partnership dengan bank asing. saat ini kami masih eksplor beberapa alternatif pembiayaan," ucapnya dalam paparan publik, Selasa (13/6/2023). 

MDKA mengalokasikan capex dan dana investasi US$750 juta atau setara Rp11,15 triliun (kurs Jisdor Rp14.868 per dolar AS) untuk 2023.

Direktur Merdeka Copper Gold David Thomas Fowler mengatakan pihaknya menganggarkan belanja modal sebanyak US$750 juta. 

Rinciannya, sebanyak US$250 juta untuk proyek acid iron metal, US$90 juta untuk Sulawesi Cahaya Mineral, US$110 juta untuk Pani, dan US$130 juta untuk Zhao Hui Nickel. Menurutnya, anggaran belanja modal tersebut telah termasuk untuk modal kerja MDKA

"Jadi kami memiliki investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan tahun ini," ujar David.

Adapun pada 2023, MDKA menargetkan produksi emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit berada di kisaran 120.000 hingga 140.000 ounces emas dengan AISC sebesar US$1.100-US$1.300 per ounces emas.

Sementara itu, pengembangan proyek emas Pani di Gorontalo diharapkan akan menghasilkan produksi 450.000 ounces emas per tahun.

Kemudian untuk target produksi tembaga pada tahun 2023 dari tambang Wetar ditargetkan berkisar 16.000–20.000 ton tembaga, dengan proyeksi AISC sebesar US$3,70 –US$4,70 per ton tembaga. 

Untuk nickel pig iron (NPI), MDKA menargetkan produksi pada kisaran 18.000–20.000 ton NPI, dengan AISC sebesar US$13.000–US$15.000 per ton nikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper