Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Garuda Indonesia (GIAA) Akui sedang Cari Partner Strategis

Bos emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) buka suara mengenai peluang masuknya partner strategis.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bos emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) buka suara mengenai peluang masuknya partner strategis setelah melakukan restrukturisasi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini peluang mengenai partner strategis tersebut masih dalam tahap diskusi para pemegang saham yang dalam hal ini adalah Kementerian BUMN sebagai pemegang saham seri A.

“Mengundang investor baru ini ranah shareholders karena kalo nyari investor baru tentu saja kepemilikan shareholders ini akan berpengaruh. Jadi ini ada pembicaraan, tapi belum final,” ujar Irfan di kompleks parlemen, Selasa (13/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan kondisi keuangan Garuda Indonesia yang masih mengalami ekuitas negatif menjadi salah satu fokus emiten plat merah tersebut. Beberapa cara pun siap dijajaki mulai dari investor baru hingga perubahan perlakuan akuntansi.

Dalam menjajaki dengan investor baru, dia menyebut hal ini menjadi keputusan bersama antara Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan juga Komisi VI DPR untuk memperoleh persetujuan tersebut.

Rights issue keluar kepemilikan pemerintah akan turun [dan] kepemilikan yang lain akan ikut terdilusi. Hal ini kan [membuat] diskusinya jadi panjang lebar kemana-mana,” tuturnya.

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan terdapat peluang yang terbuka untuk mendapatkan partner strategis bersama Indonesia Investment Authority (INA). Adapun INA juga dapat mengundang partner strategis untuk Garuda Indonesia.

“Sudah [mencari partner], tetapi dengan sekarang situasi isu-isu Amerika Serikat yang gagal bayar semua pasar juga nerveous,” ujar Erick di gedung Kementerian BUMN, Kamis (25/5/2023).

Dalam mencari investor baru ini, rencananya Garuda Indonesia akan bekerjasama dengan maskapai penerbangan yang dapat memberikan akses ke luar negeri. Beberapa diantaranya adalah Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).

Kemudian dalam hal akuntansi dia menyebut Garuda Indonesia berupaya untuk mengubah penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73 menjadi PSAK 107.

PSAK 73 merupakan suatu standar pembukuan transaksi sewa pada beban operasi, sedangkan PSAK 107 adalah standar akuntansi untuk akad ijarah yang digunakan dalam pembiayaan oleh bank syariah dan lembaga keuangan lainnya.

Irfan mengatakan Garuda Indonesia sedang menjajaki kemungkinan menggunakan PSAK 107 dalam bentuk hijau sehingga memastikan penggunaan PSAK syariah. Saat ini, Garuda Indonesia masih menunggu saran dari ikatan akuntansi dn juga dewan syariah.

“Setelah semua bisa dan syarat-syaratnya terpenuhi tentu lawan kita mesti diajak bicara mau tidak dia juga kontraknya diubah sedikit. Tidak mengganggu substansi, tapi bisa dianggap dan masuk dalam klasifikasi bisa di-treat di PSAK 107,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper