Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Martabe, United Tractors (UNTR) Pacu Tambang Emas Sumbawa Juta Raya

PT United Tractors Tbk. (UNTR), memacu pengembangan pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dan Sumbawa Juta Raya di Nusa Tenggara Barat.
PT United Tractors Tbk. (UNTR), memacu pengembangan pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dan Sumbawa Juta Raya di Nusa Tenggara Barat. /Reuters
PT United Tractors Tbk. (UNTR), memacu pengembangan pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dan Sumbawa Juta Raya di Nusa Tenggara Barat. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. (UNTR), memacu pengembangan pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Di Sumbawa, pengoerasian tambang dilakukan melalui PT Sumbawa Juta Raya (SJR).

Sebagai informasi, pada 2015, United Tractors melakukan diversifikasi usaha ke pertambangan emas dengan mengakuisisi PT Sumbawa Juta Raya (SJR) dan pada 2018 mengakuisisi PT Agincourt Resources (PTAR).

Investor Relations United Tractors Ari Setiawan menambahkan pada 2023, UNTR mengalokasikan belanja modal (capex) senilai US$190 juta (sekitar Rp2,85 triliun), yang penggunaannya terbagi rata antara tambang Martabe dan SJR. Di SJR, dana capex untuk pengembangan infrastruktur.

"Capex 2023 untuk emas US$190 juta, setengah-setengah Martabe dengan SJR. Di SJR untuk pengembangan infrastruktur, diharapkan mulai operasi komersial tahun depan," jelasnya di Menara Astra, Rabu (7/6/2023).

Direktur United Tractors Edhie Sarwono menyampaikan pada awal 2024, Grup UNTR akan memulai pengoperasian tambang emas melalui PT Sumbawa Juta Raya (SJR). Kapasitas produksi diharapkan mencapai 40.000 troy ons per tahun.

"Tambang emas SJR tahun depan mulai beroperasi, prediksi pada semester II/2024. Kapasitas awal produksi 40.000 troy ons, dan diharapkan dapat optimal 65.000 troy ons per tahun pada 2025," imbuhnya.

Menurutnya, tingkat produksi emas SJR akan stabil di kisaran 65.000 troy ons dalam 10 tahun, menghitung total cadangan yang ada saat ini.

Sementara itu, di tambang emas Martabe, UNTR melakukan penambangan melalui PT Agincourt Resources. Pada 2023, diperkirakan volume produksi dan penjualan mencapai 240.000 troy ons. Volume penjualan tersebut turun dibandingkan realisasi pada 2022 sejumlah 269.882 troy ons, dan pada 2021 sebanyak 310.260 troy ons.

Edhie menyebutkan penurunan produksi pada 2023 sudah sesuai perencanaan perseroan karena adanya pengembangan tailing storage, yang diperkirakan rampung akhir tahun ini. Diharapkan pada 2024, volume produksi emas tambang Martabe kembali meningkat menjadi 300.000-an troy ons.

"Tahun depan produksi emas UNTR akan naik lagi, karena pengembangan di Martabe sudah selesai, dan SJR sudah mulai produksi. Mudah-mudahan lancar sesuai rencana," paparnya.

Terkait Kontrak Karya (KK) tambang emas Martabe yang habis pada 2027, menurut Edhie, Agincourt sedang mempersiapkan izin perpanjangan.

Ekspansi UNTR ke pertambangan emas merupakan salah satu upaya perusahaan menyeimbangkan pendapatan bisnis batu bara dan non batu bara pada 20230.

"Sesuai dengan agenda transisi energi dari Pemerintah dan Grup Astra, kami sudah berkomitmen pendapatan bisnis batu bara akan berimbang dengan non batu bara pada 2030. Namun, bukan berarti pendapatan batu baranya kami kurangi, tetap dioptimalkan, dan nantinya seimbang dengan bisnis non batu bara," jelasnya.

Edhie menyebutkan saat ini kontribusi bisnis batu bara masih mencapai 72 persen dari total pendapatan UNTR. Mengutip laporan keuangan kuartal I/2023 pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp34,9 triliun atau meningkat sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp27,9 triliun.

Kontribusi pendapatan berasal masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut sebesar 31 persen, 33 persen, 30 persen, 5 persen, 1 persen, dan kurang dari 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper