Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menargetkan spin off IndiHome ke Telkomsel rampung pada 1 Juli 2023. Perusahaan pun akan melakukan buyback saham terkait aksi korporasi tersebut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda pemisahan Indihome kepada Telkomsel, terdapat pemegang saham yang tidak setuju atas rencana ini.
Telkom atau TLKM akan melakukan pembelian saham kembali untuk pemegang saham pubilk yang meminta agar sahamnya dibeli kembali oleh TLKM.
Dalam pengumumannya, berikut jadwal pelaksanaan buyback saham Telkom:
- 6 Juni 2023 (pukul 17.00 WIB) : batas waktu penyampaian pernyataan kehendak untuk menjual.
- 5-6 Juni 2023 : masa Penawaran Pembelian Saham
- 3 hari kerja setelah diterbitkannya pengesahan Surat Keputusan Menkumham atas Akta Pemisahan Segmen Usaha IndiHome : perkiraan tanggal Pembayaran saham buyback.
- 1 Juli 2023 : estimasi tanggal efektif pemisahan.
Para pemegang saham yang berhak mengajukan sahamnya agar di-buyback TLKM adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 5 Mei 2023, dan hadir dalam RUPST.
Baca Juga
Lalu, merupakan pemegang saham yang telah memberikan suara tidak setuju tentang pemisahan Indihome dan telah meminta sahamnya untuk dibeli kembali dan menyampaikan formulir pernyataan kehendak untuk menjual saham.
"Apabila terdapat pemegang saham TLKM yang meminta sahamnya dibeli TLKM, tetapi tidak memenuhi syarat sebagaimana disebut sebelumnya, maka pemegang saham tersebut tidak berhak untuk meminta sahamnya dibeli oleh TLKM," kata Heri, Senin (5/6/2023).
Hingga saat diumumkannya keterbukaan informasi ini, TLKM belum dapat merinci setiap nama pemegang saham yang menyatakan ingin sahamnya dibeli oleh TLKM.
Adapun TLKM akan membeli saham dari pemegang saham dengan harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan di BEI selama 90 hari kalender, sebelum pengumuman rancangan pemisahan dan keterbukaan informasi terkait pemisahan Indihome dimuat di surat kabar tanggal 6 April 2023, yaitu sebesar Rp3.921 per saham.
Telkom berkeyakinan pelaksanaan buyback ini tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha TLKM.
Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan karena penggabungan Telkomsel dan Indihome akan efektif di paruh kedua tahun ini, maka dampak positif yang diberikan untuk tahun 2023 ini masih terbatas.
"Tetapi, akan ada revisi target, akan ada kenaikan sedikit untuk kinerja dibandingkan target sebelumnya. Jadi akan ada kenaikan, meskipun belum maksimal," kata Ririek.
Sementara itu, Heri menuturkan pengalihan Fixed Mobile Convergence (FMC) akan mulai efektif sejak 1 Juli 2023. Menurutnya, terdapat beberapa penghematan yang didapatkan dari segi belanja modal atau capital expenditure (capex), dan penyesuaian top line.
"Ada penyesuaian di sana, di top line, maupun beberapa saving yang kami dapatkan dari segi capex, yang akan memberikan pertumbuhan berkelanjutan," tuturnya.