Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai RUPST, Pertamina Geothermal (PGEO) Tebar Dividen Rp467,76 Miliar

PGEO bakal membagikan dividen US$30 juta untuk tahun buku 2022 dari total dividen US$100 juta.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyetujui penggunaan laba bersih untuk pembagian dividen total US$100 juta atau setara dengan Rp1,55 triliun, serta laba ditahan sebesar US$27,32 juta atau setara Rp435,66 miliar. 

Dari total dividen tersebut,  sebesar US$70 juta yang telah dibayarkan PGEO sebagai dividen interim pada 27 Januari 2023. Dengan demikian, dividen tambahan sebesar US$30 juta atau Rp467,76 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya pada tanggal pencatatan.

Pada 2022, PGEO mencatatkan laba bersih tumbuh 49,68 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$127,32 juta atau setara dengan Rp1,98 triliun (kurs Rp15.592 per dolar AS). Laba bersih tersebut didapat dari pendapatan usaha pada 2022 yang turut mengalami peningkatan 4,68 persen menjadi sebesar US$386,07 juta atau setara dengan Rp60,1 triliun, serta mencatatkan produksi uap dan listrik panas bumi sebesar 4.629,6 GWh.

Dari aspek keberlanjutan, PGEO melakukan penghindaran emisi sebesar 3,87 juta ton CO2.

Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah menyampaikan bahwa saat ini perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik. 

"Hasil RUPST ini meningkatkan optimisme kami terhadap pertumbuhan PGEO secara positif dan konsisten. Ke depan, perseroan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga pertumbuhan bisnis serta mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia," tuturnya, dikutip dalam keterangan pers, Senin (5/6/2023). 

Selanjutnya PGEO juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana IPO, yaitu untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional perseroan. 

Selain itu, dalam RUPST tersebut, pemegang saham PGEO juga menyetujui perubahan pengurus. Dalam hal pergantian jabatan tersebut, posisi Komisaris Independen Samsul Hidayat digantikan menjadi Sujit S. Parhar.

Selanjutnya perubahan Direktur Utama dari Ahmad Yuniarto menjadi Julfi Hadi, Direktur Operasi dari Eko Agung Bramantyo menjadi Ahmad Yani. Selain itu, RUPST kali ini juga menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper