Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Targetkan Setoran Dividen BUMN Rp80,2 Triliun pada 2024

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan dividen yang disetor perusahaan plat merah untuk negara mencapai Rp80,2 triliun pada 2024.
Menteri BUMN Erick Thohir./Bisnis-Rika A.
Menteri BUMN Erick Thohir./Bisnis-Rika A.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan dividen yang disetor perusahaan plat merah untuk negara mencapai Rp80,2 triliun pada 2024. Adapun jumlah ini tidak berubah dari dividen yang disetor pada 2023.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya tidak bisa menjanjikan dividen yang lebih besar karena adanya faktor penurunan harga komoditas. Selain itu, adanya kondisi geopolitik dari beberapa negara juga mengganggu rantai pasokan.

Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian BUMN akan menjaga seluruh sektor lainnya agar terjadi keberlanjutan secara pengembangan. Adanya pengembangan digital dan juga terobosan peraturan pada beberapa negara juga menjadi tantangan bagi perusahaan plat merah.

“Pada 2024 kami memberanikan diri untuk kembali menjaga dividen di angka Rp80,2 triliun. Saya tidak bisa menjanjikan lebih karena tentu efek dari penurunan komoditas,” ujar Erick dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (5/6/2023).

Pada materi presentasi dalam rapat tersebut, Kementerian BUMN juga menargetkan total dividen yang disetor kepada negara mencapai Rp273,5 triliun pada rentang 2020 sampai 2024.

Secara rinci, dividen BUMN pada 2020 mencapai Rp43,9 triliun, 2021 sebesar Rp29,5 triliun, 2022 sebesar Rp39,7 triliun, dan 2023 sebesar Rp80,2 triliun.

Saudara kandung Garibaldi ‘Boy’ Thohir tersebut mengatakan pendapatan dari perusahaan BUMN mencapai Rp701 triliun per Maret 2023. Angka ini naik 18,4 persen dari Rp592 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

Kemudian dari sisi bottomline, Kementerian BUMN mencatat laba bersih yang diperoleh para perusahaan plat merah mencapai Rp74 triliun per kuartal I/2023. Capaian ini berbalik dari rugi sebesar Rp2 triliun pada kuartal I/2022.

“Kalau dibandingkan Maret 2022 dan Maret 2023 ini juga laba bersihnya tumbuh signifikan,” katanya.

Kontribusi pajak BUMN juga mencapai Rp278 triliun sepanjang 2022. Kontribusi tersebut meningkat 12,77 persen dari Rp246,5 triliun dibandingkan 2021.

Selain itu, kapitalisasi pasar BUMN juga tercatat mencapai Rp2.201 triliun sepanjang 2022. Kapitalisasi pasar ini meningkat 10,88 persen dari Rp1.985 triliun dibandingkan 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper