Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal Masih Minim Karena Kurang Edukasi dan Literasi

Jumlah investor dengan usia 30 tahun ke bawah tercatat mendominasi dengan proporsi 58 persen dengan aset sejumlah Rp54,65 triliun.
Ilustrasi kondisi bearish dan bullish di pasar modal/Bitcoin.com
Ilustrasi kondisi bearish dan bullish di pasar modal/Bitcoin.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan jumlah investor pasar modal Indonesia hanya 3,94 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Risiko yang ditimbulkan serta kurangnya literasi mengenai dunia investasi disebut menjadi salah satu faktor enggannya masyarakat terjun ke pasar saham. 

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia per akhir April 2023 lalu telah mencapai 10,88 juta investor. Jumlah tersebut meningkat 1,14 persen (mtd) dari Maret 2023 yang tercatat 10,76 juta investor. 

Meski demikian, angka pertumbuhannya sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,32 persen (mtd). Namun secara tahunan, angkanya melonjak 26,2 persen dari periode yang sama pada 2022 yang sebanyak 8,62 juta investor.

Berdasarkan dataindonesia.id, dari sisi usia, jumlah investor dengan usia 30 tahun ke bawah tercatat mendominasi dengan proporsi 58 persen dengan aset sejumlah Rp54,65 triliun. Kemudian proporsi investor dengan usia 31-40 tahun sebesar 22,85 persen dengan aset Rp107,21 triliun. 

Lalu usia 41-50 tahun sebanyak 11,05 persen dengan aset Rp168,69 triliun, usia 51-60 tahun sebanyak 5,29 persen dengan aset Rp248,39 triliun, dan sisanya 2,81 persen merupakan investor yang berusia lebih dari 60 tahun dengan aset Rp919,31 triliun.

Co-Founder Mentorbaik Robert Widjaja mengatakan keengganan masyarakat untuk terjun ke dunia investasi diakibatkan oleh kurangnya literasi mengenai risiko dan kemungkinan kesalahan prediksi dan perhitungan.

“Padahal pasar saham merupakan tempat yang memiliki daya tarik tersendiri untuk penghasil income,” katanya dalam acara Workshop Berani Investasi di President University, Kamis (1/6/2023). 

Robert bilang kondisi itu diperparah dengan anggapan masyarakat soal investasi saham harus memiliki modal yang besar, ia menganggap bahwa pemikiran masyarakat soal pasar saham kurang tepat. 

Salah satu cara menepis pemikiran tersebut, menurut Robert, edukasi dan mentoring untuk membentuk investor mandiri dengan mindset yang tepat dan realistis.

Niat edukasi dan mentoring masyarakat khususnya calon investor muda dituangkan dalam platform berbasis website dan aplikasi ini berisikan artikel sarat informasi mengenai dunia investasi yang ditulis langsung oleh 6 founder-nya termasuk Robert sendiri. Diantaranya Tomy Hardiwidjaja, Thomas William Simardjo, Ricky Andrean, Rizza Adillah dan Steven Rinaldi.

Menyoal perluasan jangkauan, Mentorbaik secara periodik membuka forum daring untuk berdiskusi dan sharing, yang dapat diikuti oleh anggota komunitas secara gratis. 

Terbukti dengan cara ini, antusiasme peminat makin meningkat sehingga dirasa perlu untuk melakukan eskalasi kegiatan secara offline terutama bagi mahasiswa yang merupakan kalangan potensial pelaku investasi di masa mendatang dan dianggap sebagai sasaran yang tepat untuk membuka pintu masuknya Mentorbaik ke masyarakat yang lebih luas.

“Kolaborasi dengan berbagai universitas telah kami jadwalkan. President University merupakan kampus pertama yang kami singgahi, kami cukup senang dengan antusiasme mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan luring perdana kami,” imbuh Robert. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper